• logo nu online
Home Warta Nasional Jakarta Raya Dari Betawi Keislaman Sejarah Opini Literatur Obituari
Jumat, 19 April 2024

Dari Betawi

Mengenang Ahmad Fadli Penulis Buku Ulama Betawi

Mengenang Ahmad Fadli Penulis Buku Ulama Betawi
Istimewa
Istimewa

Oleh: Rakhmad Zailani Kiki

Berita wafatnya salah seorang tokoh muda NU dan pengurus PWNU DKI Jakarta, Ahmad Fadli Hannan Sa`id (HS), pada Selasa siang (29/3/2022) sangat mengagetkan saya. Beliau saya kenal cukup lama, sejak saya melakukan riset pada tahun 2006 tentang profil ayahnya, seorang ulama Betawi ahli tajwid,  KH Abdul Hannan Sa`id untuk isi buku Genealogi Intelektual Ulama Betawi terbitan Jakarta Islamic Centre. Ketika buku tersebut terbit di tahun 2009, beliau bilang ke saya dengan nada merendah, ”Terima kasih telah memasukkan Bapak saya yang orang Banten sebagai ulama Betawi.”

 

“KH Abdul Hannan Sa`id cuma numpang lahir di Banten, Ustadz, tapi kiprah keulamaan beliau di Betawi. Beliau sangat pantas dimasukkan sebagai ulama Betawi,” ujar saya.

 

Saya juga mendukung dan memberikan bahan tulisan dari buku  Genealogi Intelektual Ulama Betawi untuk tesis beliau di Universitas Indonesia (UI) tentang jaringan ulama Betawi yang kemudian tesis tersebut diterbitkannya pada tahun 2011dalam buku berjudul Ulama Betawi; Studi Tentang Jaringan Ulama Betawi dan Kontribusinya Terhadap Perkembangan Islam Abad Ke-19 & 20_. Beliau orang yang sangat menghargai bantuan saya dan memasukkan nama dan buku saya tersebut dalam daftar pustaka bukunya yang menjadi karya masterpiece beliau.

 

Saya  kemudian ketemu lagi dengan Ahmad Fadli HS ketika menjadi tim penulis buku Database Oang Betawi (DOB). Setiap orang Betawi yang dikenal, kami tulis, dan tulisannya kami edit bersama. Jadi, saya lebih mengenal beliau di dunia penulisan, dan beliau memang seorang penulis yang mumpuni. Saya juga lebih mengenal dekat dengannya dari profilnya yang saya tulis dan dimuat di DOB berikut ini.  

 

Ahmad Fadli HS, M.Si. Dilahirkan di Sawah Besar Jakarta Pusat pada 11 April 1978 dari pasangan (Alm) KH. Abdul Hannan Sa’id dan (Alm). Hj. Siti Umayyah. Ayahnya adalah seorang Ulama Tajwid dari Sawah Besar yang berasal dari Serang Banten dan ibunya adalah Perempuan Betawi dari Kampung Baru Sukabumi Udik (Selatan) Kebon Jeruk Jakarta Barat.

 

Pendidikan yang ia tempuh adalah SDN Karang Anyar 03 Jakarta Pusat, 1984-1990, Madrasah Ibtidaiyyah Manhalun Nasyi-ien Dwiwarna Jakarta Pusat, 1984-1990, Pondok Pesantren Lirboyo Kediri Jawa Timur, 1990-1999, S1. Fakultas Tarbiyah STAI Az-Ziyadah Jakarta Timur, 1999-2003 dan S2. Program Studi Kajian Timur Tengah dan Islam (KTTI) Universitas Indonesia, 2004-2006.

Selama 9 (sembilan) tahun di Pondok Pesantren Lirboyo, ia pernah menjadi Ketua Umum III Tsanawiyah, 1996, Pemimpin Redaksi Mading/Majalah HIDAYAH, 1997-1998, Ketua Umum Jam'iyyah Pusat Syubbanul Ma'ahid (JPSM) DKI Jaya, 1998 dan Sekretaris Umum Majelis Musyawarah Madrasah Hidayatul Mubtadi-ien (M3HM) Lirboyo Kediri Jawa Timur, 1999.

 

Ketika melanjutkan kuliah di STAI Az-Ziyadah yang didirikan oleh Ulama Betawi Klender, KH. Ahmad Zayadi Muhajir, ia “menghidupkan kembali” Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) dan menjadi Ketua Komisariat pada 2001-2002, selanjutnya menjadi Ketua Umum PC PMII Jakarta Timur, 2003-2005 dan Ketua PKC PMII DKI Jakarta, 2006-2008.

Dalam organisasi Betawi, ia mulai aktif ketika menjadi Ketua Pers dan Humas Forum Komunikasi Mahasiswa Betawi (FKMB), 2002-2004, Ketua Sub. Bidang Pendidikan Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (Bamus Betawi), 2003-2007 dan Komite Pemuda, Pelajar dan Mahasiswa Bamus Betawi, 2008-2013.

Dalam organisasi kepemudaan dan kemasyarakatan, ia mendirikan FKPS (Forum Komunikasi Pemuda Sawah Besar) pada tahun 2005 dan menjadi Ketua hingga sekarang, Ketua Bidang Kerohanian dan Budaya MPP GPS (Majelis Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Sehat), 2010-2015, Lembaga Dakwah dan Pesantren Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor, 2011-2016, Sekretaris Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jakarta Pusat, 2010-2015 dan Ketua Lembaga Musyawarah Kelurahan (LMK) Karang Anyar Jakarta Pusat, 2011-2014.

 

Setelah selesai dari Program Pasca Sarjana (S2) Universitas Indonesia (UI), ia menikah dengan Nurbayani binti H. Huryani Arif bin H. Darif, Pejuang 1945 dari Betawi Klender. Dari pernikahannya, ia dikaruniai 2 (dua) anak bernama Ahmad Zaky Mubarak dan Qurratu Aini (kemudian lahir kembali anak lainnya). 

 

Buku dan artikel yang pernah ia susun adalah Tapak Tilas Mading/Majalah HIDAYAH Lirboyo (Terbit tahun 1997), Organisasi dan Administrasi (Terbit tahun 1999, 2002, 2008 dan 2011), PWNU DKI Jaya, Mana ? Majalah Aula, April 1997, Santri, Antara Mengkritik dan Menghormati. Majalah Santri, November 1997, Puasa Momentum Rekontruksi Moral Bangsa, Indo Pos, 02 November 2003 dan buku _Ulama Betawi ; Studi Tentang Jaringan Ulama Betawi dan Kontribusinya Terhadap Perkembangan Islam Abad Ke-19 & 20_(Terbit 2011).

 

Untuk sahabatku, Ahmad Fadli HS, Al-Faatihah!

 

(Penulis merupakan Direktur NU Online Jakarta)


Editor:

Dari Betawi Terbaru