Habib Lutfi Al-Attas Sebut Urgensi Aktivitas NU Jaksel dan Lembaganya di Media Sosial
Senin, 20 Juni 2022 | 07:05 WIB

Habib Lutfi Al-Attas pada acara Penguatan Kelembagaan dan Peningkatan Kapasitas Pengurus di Kantor PCNU Jakarta Selatan, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Ahad (19/6/2022).
Jakarta Selatan, NU Online Jakarta
Habib Ibrahim Lutfi bin Ahmad Al-Attas mengingatkan pentingnya branding NU untuk masyarakat. Menurutnya, media sosial hari ini merupakan jalan yang juga harus ditempuh oleh pengurus NU, lembaga, dan badan otonomnya dalam menyampaikan program kerja dan juga kerja-kerja NU.
“Banyak cara untuk mengenalkan NU pada masyarakat. Salah satunya, berkiprah di media sosial. Tentunya tetap dalam pengawasan jajaran syuriyah,” kata Habib Lutfi pada acara Penguatan Kelembagaan dan Peningkatan Kapasitas Pengurus yang diadakan oleh PCNU Jakarta Selatan di Kantor Sekertariat PCNU, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Ahad (19/6/2022).
ADVERTISEMENT BY OPTAD
Habib Lutfi juga menjelaskan betapa pentingnya lembaga-lembaga sosial NU seperti LAZISNU sebagai pengokoh masyarakat yang rentan ekonomi, dan Lembaga Dakwah (LD) yang terjun langsung untuk mewartakan ajaran-ajaran Islam pada publik karena lembaga-lembaga inilah yang langsung berdampingan dengan masyarakat.
“Dengan meningkatkan kualitas lembaga-lembaga sosial NU, itu tandanya kita sudah ikut berkiprah secara sosial. Lembaga sebagai corongnya, kita sebagai pendorongnya,” kata Habib Lutfi.
ADVERTISEMENT BY ANYMIND
Pengurus yang dapat dianalogikan sebagai khatib masyarakat juga harus senantiasa ikhlas, bukan semata-mata bersandar pada nama NU.
“Pekerjaan baik harus didasari dengan niat yang baik. Orang menanam anggur itu pekerjaan baik, tapi kalau ada niat yang buruk maka anggur itu akan berfermentasi jadi khamr,” kata Habib Lutfi.
ADVERTISEMENT BY OPTAD
Sebelum menutup bahasannya Habib Lutfi Al-Attas juga menegaskan peningkatan kualitas pengurus, bukan dengan dengan pendekatan pemberhentian. “Performanya buruk ganti! Bukan seperti itu, tetapi dengan cara menasihati dan berdiskusi bila performa sedang turun.
Di akhir pertemuan, Rais Syuriyah PWNU DKI Jakarta KH Muhyidin Ishaq berpesan, “Jangan berpikir NU bisa memberi apa pada saya. Tapi, berpikir apa yang bisa kita sumbangkan untuk NU.”
ADVERTISEMENT BY ANYMIND
Kontributor: Nabilah salsabila
Editor: Alhafiz Kurniawan
ADVERTISEMENT BY ANYMIND