• logo nu online
Home Warta Nasional Jakarta Raya Dari Betawi Keislaman Sejarah Opini Literatur Obituari
Rabu, 24 April 2024

Jakarta Raya

PWNU DKI Minta Muslimat NU Jakarta Kuasai Panggung Dakwah Ibu Kota

PWNU DKI Minta Muslimat NU Jakarta Kuasai Panggung Dakwah Ibu Kota
Ubaidillah Sadewa saat sedang menyampaikan materi dalam agenda Pelatihan dan Penguatan Daiyah Muslimat NU DKI Jakarta, pada Jumat (18/11/2022). (Foto: NU Online Jakarta/Haekal Attar)
Ubaidillah Sadewa saat sedang menyampaikan materi dalam agenda Pelatihan dan Penguatan Daiyah Muslimat NU DKI Jakarta, pada Jumat (18/11/2022). (Foto: NU Online Jakarta/Haekal Attar)

Jakarta Timur, NU Online Jakarta

Wakil Sekretaris Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DKI Jakarta H Ubaidillah Sadewa meminta para daiyah Muslimat NU DKI Jakarta untuk menguasai panggung dakwah di Ibu Kota DKI Jakarta. 


Lebih dari itu, Ubaidillah mengingatkan bahwa era digital seperti sekarang ini perlu disambut sebagai peluang untuk meningkatkan kapasitas dan metode dakwah yang tepat sesuai kebutuhan zaman. 


“Penguasaan perangkat digital sebagai sarana baru dalam berdakwah perlu dikuasai dan dipakai,” kata Ubaidillah dalam Pelatihan dan Penguatan Keaswajaan Daiyah PW Muslimat NU DKI Jakarta di Aula PWNU DKI Jakarta, Jl Utan Kayu Raya 112, Matraman, Jakarta Timur, pada Jumat (18/11/2022). 


Menurut Ubaidillah, Muslimat NU adalah organisasi perempuan yang telah berdiri sejak 1946 dan banyak melahirkan daiyah-daiyah yang tersebar di berbagai ruang publik seantero negeri ini. 


“Terlebih lagi di Jakarta sebagai pusat segala aspek kehidupan negeri ini. Daiyah-daiyah yang tersebar di tingkat wilayah, cabang, anak cabang bahkan ranting harus ambil peran sebagai problem solver (pemecah masalah) di tengah-tengah masyarakat,” ungkapnya


Ketua I PW Muslimat NU DKI Jakarta Hj Ita Rahmawati menyatakan bahwa pelatihan dan penguatan keaswajaan ini diikuti oleh 100 daiyah Muslimat NU yang tersebar di enam kota dan kabupaten se-DKI jakarta. 


“Peserta yang hadir tersebar dari Jakarta Pusat, Jakarta Timur, Jakarta Utara, Jakarta Selatan, Jakarta Barat dan Kabupaten Kepulaun Seribu mengikuti dengan seksama acara hingga akhir,” katanya.


Sementara itu Dosen Ma’had Aly Zawiyah Jakarta Badrah Uyuni menyampaikan bahwa untuk menjadi daiyah Muslimat NU dibutuhkan keistiqamahan dan meteode dakwah yang tepat sesuai kebutuhan zaman. 


“Tidak kalah penting, para daiyah diharapkan terus meningkatkan kapasitasnya dengan terus belajar dan berjejaring dengan daiyah-daiyah lainnya,” ucap Badrah dalam penyampaian materi komunikasi daiyah dan dalam berdakwah.


Ia juga menyampaikan, masyarakat Jakarta yang mayoritas adalah bersuku Betawi memiliki kultur dan adat-istiadat yang selaras dengan ajaran-ajaran Ahlussunah wal Jamaah An-Nahdliyah. 


“Tradisi semacam tahlilan, membaca doa qunut, kemudian maulidan, dan lainnya adalah bagian dari Aswaja. Tapi perlu diingat, paham Aswaja itu sangat luas. Mulai dari mazhab, tasawuf, harakah, sikap tasamuh, tawazun, dan lainnya,” tutup Badrah.


Pewarta: Haekal Attar
Editor: Aru Elgete
 


Editor:

Jakarta Raya Terbaru