Komputer telah menjadi alat yang sangat berguna dalam mempermudah berbagai pekerjaan kita sehari-hari. Kegunaan komputer sangat beragam, mulai dari membuat proposal, makalah, poster, aplikasi, editing video, tabel data, presentasi, hingga digital art. Semua fungsi tersebut menunjukkan betapa pentingnya penguasaan komputer dalam era digital ini.
Dalam dunia pendidikan saat ini, komputer bukan sekadar alat bantu, melainkan kebutuhan utama. Selain mempermudah penyelesaian tugas, komputer juga berfungsi sebagai sarana pencarian informasi yang diperlukan untuk menyelesaikan berbagai penugasan. Ketika membuat makalah, misalnya, kita dapat mencari sumber-sumber relevan melalui internet. Bahkan dengan hadirnya teknologi AI, proses pencarian sumber menjadi lebih mudah dan efisien.
Namun, sangat disayangkan bahwa penguasaan komputer masih kurang dikuasai oleh para peserta didik tingkat SMA. Padahal, pada tingkatan inilah mereka seharusnya sudah mulai menguasai keterampilan tersebut. Kondisi ini disebabkan oleh kurangnya minat peserta didik untuk mempelajarinya lebih awal. Mereka cenderung menunda pembelajaran hingga memasuki jenjang perkuliahan.
ADVERTISEMENT BY OPTAD
Berdasarkan pengamatan terhadap peserta didik tingkat SMA di Jakarta dan perbandingan dengan daerah lain, dapat disimpulkan bahwa pemahaman penguasaan komputer belum sepenuhnya dikuasai oleh para peserta didik tingkat SMA. Hal ini dipengaruhi oleh kurangnya pembiasaan dalam menggunakan teknologi komputer untuk menyelesaikan tugas-tugas sekolah. Pihak sekolah pun masih kurang dalam memberikan penugasan yang mengharuskan penggunaan komputer, padahal hal tersebut sangat penting bagi peserta didik tingkat SMA.
Menurut pandangan saya, beberapa langkah perlu dilakukan agar peserta didik tingkat SMA dapat menguasai komputer sebelum melanjutkan ke pendidikan tinggi. Pertama, guru dapat membuat penugasan yang diselesaikan menggunakan komputer. Kedua, guru TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) dapat menyusun modul pembelajaran lengkap yang berisi hal-hal penting tentang Word, Excel, PowerPoint, dan aplikasi lainnya untuk dipelajari secara mandiri di rumah.
ADVERTISEMENT BY ANYMIND
Selanjutnya, pihak sekolah seharusnya tidak lagi mengadakan ujian atau tugas menggunakan kertas dan pulpen sebagai bentuk pembiasaan penggunaan komputer. Sekolah juga dapat mengikutsertakan peserta didik dalam kompetisi digital seperti lomba menulis cerpen digital, desain poster, atau pembuatan karya tulis ilmiah agar peserta didik memahami cara membuat karya tulis digital yang baik dan benar.
Manfaat dari implementasi langkah-langkah tersebut diharapkan dapat membuat peserta didik memahami komputer lebih awal sehingga tidak kewalahan saat memasuki pendidikan tinggi. Pada jenjang selanjutnya, peserta didik dituntut memahami dasar-dasar pembuatan tulisan atau karya yang menjadi bentuk penugasan, seperti makalah, presentasi, skripsi, jurnal, dan laporan penelitian yang pasti menggunakan komputer.
ADVERTISEMENT BY OPTAD
Pemberian materi pembelajaran pada jenjang perkuliahan lebih sering diberikan dalam bentuk soft file yang harus disimpan di komputer karena lebih efisien dibandingkan membeli buku atau mencatat di buku tulis. Para peserta didik juga akan diberikan tugas yang harus diunggah ke website tertentu, sehingga mereka harus memahami hal-hal tersebut terlebih dahulu. Peserta didik diharapkan sudah lancar mengetik di komputer, terutama bagi yang memilih jurusan bahasa seperti Pendidikan Bahasa Arab, Pendidikan Bahasa Inggris, atau Pendidikan Bahasa Jepang yang mengharuskan penulisan tugas sesuai dengan bahasa yang dipelajari.
Penggunaan komputer tidak hanya terbatas pada penugasan akademik, tetapi juga dalam dunia kerja. Di berbagai bidang pekerjaan, komputer hampir selalu digunakan, seperti dalam desain grafis, penulisan, digital marketing, pendidikan, kedokteran, bahkan seni dengan digital art. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya penguasaan komputer untuk masa depan karier peserta didik.
ADVERTISEMENT BY ANYMIND
Dapat disimpulkan bahwa kita sebagai orang dewasa, khususnya para guru, harus lebih peka terhadap peserta didik dalam konteks pengenalan teknologi komputer agar mereka siap menghadapi masa depan yang terus berkembang. Kehidupan manusia ke depannya akan selalu berdampingan dengan teknologi yang terus dikembangkan. Semua ini dilakukan untuk mewujudkan visi Indonesia Emas 2045, yaitu menjadikan bangsa yang berkembang, kreatif, inovatif, dan melek teknologi.
Penulis adalah Farhan Nouval, Kader IPNU PAC Cakung, Alumni MAN 20 Jakarta.
ADVERTISEMENT BY ANYMIND