Jakarta Timur, NU Online Jakarta
Lembaga Seni dan Budaya Muslim Indonesia (Lesbumi) Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DKI Jakarta telah melangsungkan perlombaan kesenian yang bernuansa Islami, di Gedung PWNU DKI Jakarta, Matraman, Jakarta Timur, pada Ahad (11/9/2022) lalu.
Sebelumnya Lesbumi PWNU DKI Jakarta telah menyeleksi kepada sembilan tim terbaik dari 170 tim yang telah mendaftar dan mengirimkan rekaman video secara virtual yang berlangsung dalam rentang waktu 15-30 Agustus 2022. Terdapat beberapa kategori lomba yakni Festival Maulid Nabi, Tahlil, serta Hadrah dan Marawis.
Lomba-lomba tersebut dinilai oleh juri kenamaan dari Tanah Betawi. Di antaranya Aktor dan Pemeran Sinetron asal Betawi H Qubil Aje atau dikenal dengan Bang Madit, serta Tokoh Betawi yang memiliki banyak grup kesenian di Jakarta yakni H Sibli dan Kiai Tajudin. Berikut pemenang juara lomba kesenian bernuansa islami yang digelar Lesbumi PWNU DKI Jakarta:
SMK Dinamika Pembangunan 2 Jakarta berhasil memenangkan lomba tahlil, SMAN 109 Jakarta meraih predikat sebagai juara dari lomba Maulid Nabi, lomba Hadrah dimenangkan oleh SMAN 66 Jakarta, dan Pondok Pesantren At-Taufiq Jakarta meraih juara dalam lomba marawis.
Ketua Lesbumi PWNU DKI Jakarta KH Ahmad Yusuf mengungkapkan, kegiatan yang diadakan adalah sebuah kejutan yang besar. Sebab ia tidak menyangka bahwa gelaran lomba itu akan mendapatkan antusias penuh dari sekolah-sekolah umum di DKI Jakarta.
“Dari data yang kami terima terdaftar kurang lebih 1700 orang dari 170 tim telah mengirimkan record video (rekaman video) penampilan melalui online dan ternyata dari 90 persem peserta itu adalah dari sekolah umum,” ungkapnya.
Ia mengatakan, lomba yang diselenggarakan Lesbumi PWNU DKI Jakarta itu bersifat khusus untuk pendidikan formal maupun lembaga keagamaan yang tersebar di seluruh pelosok DKI Jakarta. Tujuannya untuk memancing generasi milenial agar berpartisipasi aktif dalam mengamalkan amaliyah NU.
“Sebagai generasi harus terus mengamalkan dan menjaga tradisi budaya dan amaliyah NU agar tidak tergerus oleh kemajuan zaman,” kata kiai Yusuf.
Terakhir, Kiai Yusuf mengatakan, kegiatan yang diselenggarakan ini bertujuan untuk menjaga tradisi amaliyah NU. Selain itu, terdapat tujuan lain yakni untuk memeriahkan momentum kemerdekaan ke-77 Republik Indonesia dan menyongsong usia 1 abad NU.
Kontributor: Rakhman Jaya
Editor: Aru Elgete
