• logo nu online
Home Warta Nasional Jakarta Raya Dari Betawi Keislaman Sejarah Opini Literatur Obituari
Jumat, 19 April 2024

Jakarta Raya

HUT ke-495 DKI Jakarta, PWNU Jakarta Gagas Fiqih Tata Kota

HUT ke-495 DKI Jakarta, PWNU Jakarta Gagas Fiqih Tata Kota
Foto : istimewa
Foto : istimewa

Jakarta, NU Online Jakarta

Dalam rangka Ulang Tahun ke-495 Jakarta, Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DKI Jakarta KH Samsul Ma'arif menggagas fiqih tata kota.

"Sesuai dengan tema besar yang diangkat untuk menjadikan kota Jakarta yang bersih, indah dan berwibawa, maka NU perlu menggagas fiqih tata kota atau juga bisa disebut konsep tata kota", katanya saat diwawancarai NU Online Jakarta, pada Rabu (22/1/2022).

Kiai kelahiran Pekalongan tahun 1969 ini menegaskan bahwa fiqih tata kota ini menyadarkan masyarakat dalam memahami hak, kewajiban dan tanggung jawab. Selain itu menurutnya, masyarakat juga memiliki kesadaran hukum yang tinggi.

"Masyarakat akan memiliki kesadaran hukum yang tinggi yaitu tidak melakukan pelanggaran lalu lintas, sadar membuang sampah pada tempatnya serta mengetahui kewajiban sebagai warga Jakarta," ujarnya.

Lebih lanjut, alumni Pondok Pesantren Tebuireng ini berharap bahwa, warga Nahdliyyin yang berdomisili di Jakarta, agar lebih mandiri dan tidak bergantung kepada siapapun termasuk pemerintah.

"Dengan aktif dalam kemandirian usaha yang muncul dari warga nahdliyyin itu sendiri, semoga NU Jakarta juga memiliki rumah sakit sendiri dalam usaha membantu masyarakat dibidang kesehatan," harapnya

Ulama yang juga alumni Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta ini menegaskan, Nahdliyin Jakarta harus meningkatkan etos kerja, skill yang sesuai dengan ketertarikan dan harus ditekuni. Menurutnya, sehingga dapat menciptakan lapangan kerja yang variatif.

"Bukan hanya mengandalkan menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan politikus semata," tegasnya.

Terakhir, Kiai Samsul mengingatkan agar adanya relasi agama yang diwakili ulama dan negara yang diwakili pemerintah untuk saling mengingatkan.

"Tidak membenarkan yang salah serta tidak menyalahkan yang benar, dan mendukung sinergitas seiring dengan dialog persatuan pemerintah dan ulama," pungkasnya.

 

Kontributor : HaekalĀ Attar

Editor : Junaidi


Editor:

Jakarta Raya Terbaru