Jakarta Raya

Indo Defence 2024 Perkuat Posisi Indonesia dalam Peta Pertahanan Global

Selasa, 10 Juni 2025 | 19:00 WIB

Indo Defence 2024 Perkuat Posisi Indonesia dalam Peta Pertahanan Global

Direktur NU Online Jakarta Iwan Septiawan. (Foto: NU Online Jakarta)

Jakarta, NU Online Jakarta

Indo Defence 2024 Expo & Forum yang berlangsung pada 11–14 Juni 2025 di JIExpo Kemayoran memperkuat posisi Indonesia dalam peta pertahanan global di tengah dinamika geopolitik yang kian kompleks. Acara bertema "Defence Partnerships for Global Peace & Stability" ini menjadi panggung strategis bagi diplomasi pertahanan, transfer teknologi, hingga konsolidasi kekuatan industri dalam negeri.

 

Pengamat yang juga pendiri Indonesia Defense and Strategic Forum (IDSF) Iwan Septiawan menilai Indo Defence sebagai langkah konkret dalam menyelaraskan arah pembangunan pertahanan nasional dengan visi-misi Asta Cita Presiden Prabowo Subianto.

 

"Presiden Prabowo adalah sosok visioner dalam membangun kerja sama internasional di bidang pertahanan dan keamanan. Indo Defence menjadi ruang penting untuk menunjukkan kapasitas, kapabilitas, dan kesiapan SDM pertahanan kita," ujar Iwan kepada NU Online Jakarta, Selasa (10/6/2025).

 

Kandidat doktor Ketahanan Nasional UGM ini menyebut Indo Defence memainkan peran vital sebagai sarana komunikasi strategis, inovasi teknologi pertahanan, serta penguatan diplomasi militer. Pameran ini memungkinkan terjadinya transfer teknologi yang sangat dibutuhkan Indonesia dalam mengejar kemandirian alat utama sistem senjata (alutsista).

 

"Indo Defence menjadi momentum strategis untuk mempercepat transfer of technology yang kita butuhkan dalam mencapai kemandirian alutsista," tegas Iwan yang juga Direktur NU Online Jakarta. 

 

Industri pertahanan nasional yang dikelola BUMN kini tengah dikonsolidasikan dalam satu holding bernama DEFEND ID. Iwan menilai langkah tersebut sebagai upaya memperkuat sinergi antar perusahaan seperti PT Pindad, PT PAL Indonesia, PT Dirgantara Indonesia, Dahana, dan PT LEN Industri dalam menghadapi tantangan global sekaligus membuka peluang ekspansi pasar internasional.

 

"Konsolidasi industri pertahanan dalam DEFEND ID akan memperkuat daya saing kita di pasar global sambil menjaga ketahanan nasional," ungkapnya.

 

Indo Defence 2024 diikuti lebih dari 1.180 peserta dari 55 negara dan menjadi salah satu pameran pertahanan terbesar di dunia. Penundaan pelaksanaan dari jadwal semula November 2024 ke Juni 2025 dinilai sebagai strategi untuk mematangkan persiapan, meningkatkan kualitas penyelenggaraan, serta memperluas cakupan kerja sama pertahanan.

 

"Format yang inklusif dan terbuka untuk publik diharapkan mampu mendekatkan masyarakat pada industri pertahanan nasional serta membangun kesadaran kolektif akan pentingnya ketahanan nasional di tengah ketidakpastian global," pungkasnya.