Kepadatan Penumpang KRL di Jam Sibuk Masih Menjadi Masalah
Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:00 WIB

Penumpang Kereta Rel Listrik (KRL) sedang menyeberangi rel kereta di Stasiun Tangerang, Banten pada Ahad (2/6/2024). (Foto: NU Online/Suwitno)
Krisna Bagus Sajiwo
Kontributor
Jakarta, NU Online Jakarta
Kereta Rel Listrik (KRL) menjadi solusi efisien di tengah tantangan kemacetan yang semakin parah bagi warga Jakarta. Namun, di sisi lain, Kepadatan penumpang saat jam sibuk menjadi salah satu masalah utama, di mana gerbong KRL sering kali dipenuhi penumpang. Hal ini membuat pengalaman perjalanan menjadi kurang nyaman, terutama bagi mereka yang harus bersaing mendapatkan tempat duduk.
Seorang karyawan bernama Yuniar (22) yang rutin menggunakan transportasi KRL, memberikan pandangannya bahwa fasilitas dan pelayanan yang diberikan sudah banyak kemajuan.
“Menurut saya KRL sudah mengalami banyak kemajuan dari segi fasilitas dan pelayanan. Saya sangat mengapresiasi ketepatan waktu keberangkatan, bahkan sering kali kereta tiba sebelum jadwal. Semua orang punya jam kantor yang sama, jadi sesaknya di dalam gerbong sangat terasa,” ujarnya kepada NU Online Jakarta, Selasa (22/10/2024).
Dengan kapasitas yang mampu menampung ratusan penumpang dalam satu perjalanan, KRL memberikan alternatif yang cepat dan nyaman bagi mereka yang ingin menghindari kemacetan di jalanan.
Senada dengan Yuniar, Lala (20), seorang Mahasiswi dari Unindra, Jakarta, yang berkuliah di Jakarta Selatan, juga memilih KRL. Ia menyebut KRL sebagai pilihan yang sangat ekonomis bagi kaum muda yang ingin bepergian jauh tanpa harus terkena panasnya Jakarta.
“Walaupun tetap kena panas juga, tapi setidaknya bisa meminimalisir dan tarif yang terjangkau membuat KRL sangat saya minati," ucapnya.
Di samping itu, sosialisasi mengenai pentingnya memberi tempat duduk kepada penumpang prioritas juga diperlukan untuk menciptakan suasana yang lebih nyaman di dalam kereta.
Yoga (20) sebagai mahasiswa Gunadarma menyoroti perlunya kesadaran dari petugas KRL untuk memberikan perhatian lebih kepada penumpang prioritas.
“Saya gedeg banget kalau lihat anak muda duduk di kursi prioritas padahal depannya nenek-nenek. Kayak nggak ngotak aja gitu,” ungkapnya dengan frustrasi.
Berikut adalah beberapa keuntungan yang ditawarkan oleh KRL:
1. Hemat Biaya
Menggunakan KRL juga menjadi alternatif hemat di tengah biaya hidup yang semakin meningkat. Tarif KRL yang terjangkau membuatnya cocok bagi mereka yang ingin mengelola keuangan dengan bijak. Bagi pengguna yang lebih suka transaksi cashless, KRL juga menyediakan opsi pembayaran digital.
2. Efisiensi Waktu
KRL menawarkan efisiensi waktu yang signifikan. KRL mampu mengangkut banyak penumpang sekaligus dengan cepat. Selain itu, karena KRL memiliki jalur khusus, penumpang tidak perlu khawatir terjebak dalam kemacetan dan dapat tiba di tujuan lebih cepat.
3. Ramah Lingkungan
Dengan menggunakan KRL, penumpang turut berkontribusi pada upaya menjaga lingkungan. KRL menggunakan tenaga listrik sebagai sumber penggeraknya, sehingga dapat mengurangi polusi udara yang berdampak pada perubahan iklim. Ini menjadi langkah positif dalam menciptakan lingkungan yang lebih sehat.
4. Tanpa Repot Mencari Tempat Parkir
Salah satu masalah yang dihadapi di Jakarta adalah sulitnya mencari tempat parkir. Dengan naik KRL, penumpang tidak perlu khawatir tentang masalah ini. Cukup datang ke stasiun dan naik kereta, perjalanan pun bisa dimulai tanpa stres mencari tempat parkir.
5. Mengurangi Stres
Kepadatan jalanan Jakarta sering kali menambah tekanan dan stres. Dengan naik KRL, penumpang bisa menghindari situasi tersebut dan merasa lebih santai. Dengan berbagai keuntungan tersebut, KRL menjadi pilihan transportasi yang ideal bagi warga Jakarta. Namun, penting bagi setiap penumpang untuk mematuhi aturan yang berlaku saat menggunakan KRL agar kenyamanan dan keamanan tetap terjaga.
Terpopuler
1
Jelang Dzulhijjah 1446 H, LFNU Jakarta akan Gelar Rukyatul Hilal dan Pengamatan Arah Kiblat
2
Pesantren Al-Tsaqafah Ciganjur Terima Santri Baru Tahun Ajaran 2025/2026
3
LDNU Jakarta Gelar Program Pesantren Tabarukan
4
KH Nahrawi Abdussalam, Santri Betawi yang Disegani Ulama Timur Tengah (bagian 4)
5
Pramono Gagas Manggarai Bershalawat, JPPI: Bukan Solusi Konkret Atasi Tawuran Pelajar
6
Ini 5 Tuntutan Ojol dalam Demo Besar-besaran 20 Mei 2025
Terkini
Lihat Semua