• logo nu online
Home Warta Nasional Jakarta Raya Dari Betawi Keislaman Sejarah Opini Literatur Obituari
Jumat, 26 April 2024

Jakarta Raya

Ketua Umum IKAPTIQ : "Indonesia Masih Membutuhkan Banyak Ulama Perempuan

Ketua Umum IKAPTIQ :  "Indonesia Masih Membutuhkan Banyak Ulama Perempuan
Foto: istimewa
Foto: istimewa

Jakarta, NU Online Jakarta

Indonesia saat ini masih membutuhkan ulama yang berwawasan luas, mampu berkiprah di tengah masyarakat dan memiliki komitmen kebangsaan dari kalangan perempuan.  Jumlah ulama perempuan masih sangat kurang dibandingkan dengan jumlah penduduk dan persoalan bangsa.


Hal itu diungkapkan Ketua Umum Ikatan Alumni Institut PTIQ Jakarta (IKAPTIQ), Dr. H.Jakarta Jazilul Fawaid, SQ, MA setelah menerima penyerahan Alumni PTIQ dari Wakil Rektor III Dr. KH. Ali Nurdin, SQ, MA  dan sosialisasi 4 pilar kebangsaan di asrama PTIQ Jakarta, Sabtu (12/11).


Wakil Ketua PWNU DKI Jazilul Fawaid  yang juga Wakil Ketua MPR RI ini mengungkapkan dari sekian banyak lulusan perguruan tinggi Islam, masih sangat sedikit yang mencetak ulama-ulama dari kalangan kaum hawa, karena lebih berorientasi pada lulusan pekerjaan teknis. Padahal banyak sekali persoalan yang dihadapi kaum perempuan ini hanya bisa dipahami oleh kaum perempuan itu sendiri. Karenanya pencetakan ulama perempuan harus ditingkatkan.


"Jadi sebenarnya Indonesia saat ini masih butuh ulama-ulama perempuan yang aktif di tengah masyarakat," tegasnya.


Tugas para alumni, lanjutnya, setelah menyelesaikan belajar adalah berkiprah di tengah masyarakat. Dan penerimaan masyarakat terhadap alumni PTIQ terbukti sangat tinggi, karena memiliki wawasan keagamaannya yang luas, komitmen kebangsaan dan memahami Al-Qur'an sangat baik secara tekstual serta scriptural.


"Terutama saya kira pada kemampuan berkomunikasi di tengah masyarakat. Sebab komunikasi inilah yang menentukan kesuksesan itu," tambahnya.


Jazilul mengakui, kampus Institut PTIQ bukan kampus besar seperti universitas-universitas yang ada. Meski demikian, para alumni saat ini nyatanya mampu banyak berkiprah dalam berbagai bidang, bukan sekadar bidang keagamaan. Diantaranya ada yang menjadi rector, anggota DPR RI, jurnalis dan masih banyak lagi. 


Dia juga berpesan agar para alumni terus mengasah kemampuan berkomunikasi dengan masyarakat sebagai wujud kiprah pengabdian masyarakat. Dan jangan sampai wawasan Al-Qur'an yang luas ini mengalami penyempitan menjadi tekstual-skriptural. 


"Dan yang tidak kalah penting serta harus benar-benar dijaga adalah Alumni PTIQ tetap harus gandrung terhadap Al-Qur'an, belajar dan mengajarkan atau mensyiarkan Al-Qur'an kepada masyarakat," tutupnya.


Sementra itu, Wakil Rektor III Dr. KH. Ali Nurdin, SQ, MA menyampaikan bahwa saat ini mahasiswa Institut PTIQ Jakarta tidak hanya dari kalangan kaum laki-laki, tapi juga ada mahasiswi perempuan di setiap strata, S1, S2, dan S3. Dari 800 mahasiswa  yang akan diwisuda pada 15 November 2022 nanti di Jakarta Convention Center (JCC) termasuk dari kaum perempuan.


Editor:

Jakarta Raya Terbaru