• logo nu online
Home Warta Nasional Jakarta Raya Dari Betawi Keislaman Sejarah Opini Literatur Obituari
Jumat, 26 April 2024

Jakarta Raya

Unik, IPPNU DKI Jakarta Tanam Mangrove dan Tebar Ikan Nemo di Pulau Tidung

Unik, IPPNU DKI Jakarta Tanam Mangrove dan Tebar Ikan Nemo di Pulau Tidung
PW IPPNU DKI Jakarta melakukan penanaman pohon mangrove dan penebaran ikan nemo di Pulau Tidung Kecil, Kabupaten Kepulauan Seribu, pada Sabtu (22/10/2022). Foto: NU Online Jakarta/Wiwit
PW IPPNU DKI Jakarta melakukan penanaman pohon mangrove dan penebaran ikan nemo di Pulau Tidung Kecil, Kabupaten Kepulauan Seribu, pada Sabtu (22/10/2022). Foto: NU Online Jakarta/Wiwit

Kepulauan Seribu, NU Online Jakarta

Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (PW IPPNU) DKI Jakarta melakukan kegiatan yang sangat unik dan belum pernah dilakukan oleh organisasi lain, yakni menanam pohon mangrove dan restocking atau menebar ikan nemo di Pulau Tidung Kecil, Kabupaten Kepulauan Seribu. Kegiatan unik itu dilakukan oleh para kader IPPNU DKI Jakarta dalam rangka memperingati Hari Santri, pada 22 Oktober 2022. 


Ketua PW IPPNU DKI Jakarta Nur Afifaturrahmah membeberkan alasan melakukan kegiatan unik berupa penanaman pohon mangrove dan menebar ikan nemo di Pulau Tidung Kecil itu. Menurutnya, kegiatan itu dilakukan karena memang belum pernah dilakukan IPNU IPPNU di DKI Jakarta. 


“IPPNU ingin membuat suatu acara yang belum pernah dilakukan oleh organisasi lain, juga agar kader bisa eksplorasi ilmu lain,” kata Afifa, kepada NU Online Jakarta.


Afifa menganalogikan merawat kader seperti merawat mangrove yang tidak mudah atau susah. Ia menegaskan, kader akan hilang kendali dalam pengawasan organisasi jika tidak dirawat. Begitu pula mangrove yang akan rusak dan terbawa ombak sehingga perlu terus dijaga dan diawasi pertumbuhannya.


Afifa juga mengatakan, kegiatan yang dilakukan IPPNU selama periodenya terlalu monoton. Mulai dari konferensi wilayah, rapat pimpinan wilayah, pelantikan, rapat kerja wilayah, dan kongres. Menurutnya, kegiatan menanam mangrove dan menebar ikan nemo di Pulau Tidung Kecil itu merupakan langkah yang tepat, di samping untuk memperingati Hari Santri 2022.


“Saya ingin melakukan pendekatan emosional ke seluruh kader IPPNU DKI agar tidak ada jarak antara IPPNU DKI dengan IPPNU cabang,” ungkap Afifa.


Saat sebelum melakukan penanaman mangrove, Tim Unit Pusat Budidaya dan Konservasi Laut (PBKL) menjelaskan tentang mangrove beserta manfaatnya. Bibit-bibit yang ditanam itu memakai teknik rumpun berjarak dan adu polybag karena mangrove adalah tumbuhan yang berakar tunggang. 


“Mangrove itu tanam satu tumbuh seribu. Bukan hanya bermanfaat untuk alam, tapi juga manusia,” ujar Ubay, salah satu personel Tim Unit PBKL. 


Sebagai informasi, manfaat satu pohon mangrove mampu menyerap gas CO2 sebanyak empat hingga lima kali lebih banyak dibandingkan pohon pada umumnya. Sementara Indonesia adalah negara yang memiliki hutan mangrove terluas di dunia. Mangrove juga memberi nutrisi, sebagai rantai makanan, dan membuat air di sekitar menjadi jernih, melindungi pantai, sekaligus sebagai tempat berlabuh kapal. 


Manfaat dari mangrove yang berakar tunggang juga akan menjadikan penyerapan dan kenaikan tanah bisa menjadikan penambah daratan yang ada disekitar pantai. Setelah mendapatkan arahan dari Tim Unit PBKL, 500 bibit mangrove kemudian ditanam. Setelah itu, IPPNU melakukan penebaran ikan nemo ke dalam lautan. 


Ikan nemo dikenal oleh publik salah satunya karena film Finding Nemo yang pertama kali dirilis pada 2003. Nama lain dari ikan nemo ini adalah ikan nemo atau ikan badut (clownfish). Ikan ini merupakan salah satu hewan yang dilindungi. Itulah yang menjadi sebab IPPNU DKI melakukan pelestarian dan pengembangan budidaya ikan nemo. 


Pewarta: Wiwit Musaadah
Editor: Aru Elgete


Editor:

Jakarta Raya Terbaru