• logo nu online
Home Warta Nasional Jakarta Raya Dari Betawi Keislaman Sejarah Opini Literatur Obituari
Selasa, 16 April 2024

Jakarta Raya

PWNU DKI Imbau Masyarakat Jakarta untuk Menghargai Perbedaan Awal Ramadhan 1443 H

PWNU DKI Imbau Masyarakat Jakarta untuk Menghargai Perbedaan Awal Ramadhan 1443 H
istimewa
istimewa

Jakarta, NU Online Jakarta

Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DKI Jakarta KH Samsul Ma’arif mengajak masyarakat Jakarta untuk menjaga toleransi satu sama lain perihal perbedaan awal Ramadhan 1443 H. Kiai Samsul mengimbau masyarakat Jakarta untuk memandang perbedaan awal Ramadhan 1433 H sebagai bagian dari khazanah keragaman masalah khilafiyah.


Kiai Samsul mengatakan, perbedaan awal Ramadhan 1443 H berangkat dari perbedaan metode yang digunakan dalam penetapan awal bulan hijriyyah. Perbedaan awal Ramadhan 1443 H kali ini juga disebabkan oleh perbedaan ketinggian derajat hilal pada kriteria imkan rukyat di kalangan pengguna metode rukyat hilal.


“Kendati demikian (berbeda), kita harus saling menghargai. Di kalangan nahdliyin juga ada yang berpuasa hari ini (Sabtu, 2 April 2022),” kata Kiai Samsul, Sabtu, (2/4/2022).


Kiai Samsul mengatakan, sikap saling menghargai perbedaan awal Ramadhan 1443 H penting disampaikan oleh PWNU DKI Jakarta mengingat perbedaan awal Ramadhan 1443 H terasa di Jakarta. Sebagian orang di Jakarta berpuasa pada Sabtu, 2 April 2022. Sedangkan pemerintah dan Lembaga Falakiyah PBNU mengabarkan bahwa awal Ramadhan 1443 H jatuh pada Ahad, 3 April 2022.


“Saya perlu sampaikan terkait toleransi ini mengingat ketetapan awal Ramadhan 1443 H pada Sabtu, 2 April 2022, diikuti banyak orang juga di Jakarta,” kata Kiai Samsul.


Kiai Samsul pada kesempatan ini mengajak masyakarat Jakarta untuk mempersiapkan diri baik secara fisik maupun mental dengan baik dalam mengisi bulan Ramadhan 1443 H. Ia mengimbau masyarakat untuk memanfaatkan Ramadhan 1443 H tahun ini dengan berbagai aktivitas ibadah.


“Kami selaku pengurus harian PWNU DKI Jakarta mengimbau masyarakat Jakarta untuk mempersiapkan diri baik secara fisik maupun mental agar penuh khusyuk mendekatkan diri kepada Allah. Memanfaatkan waktu ramadhan untuk beribadah membaca tadarus alquran, itikaf, dan aktivitas lain yang bernilai ibadah,” kata Kiai Samsul.


Penulis: Alhafiz Kurniawan


Editor: Junaidi


Editor:

Jakarta Raya Terbaru