• logo nu online
Home Warta Nasional Jakarta Raya Dari Betawi Keislaman Sejarah Opini Literatur Obituari
Jumat, 19 April 2024

Nasional

FSTM Jakarta Tolak Politisasi Masjid

FSTM Jakarta Tolak Politisasi Masjid
Jakarta, NU Online
Baru-baru ini ada seorang politisi yang meminta kadernya untuk berjamaah di masjid guna meraup suara. Hal ini menunjukkan bahwa masjid sudah dipolitisasi. Sebelumnya, pada perhelatan Pilkada serentak dua tahun silam, masjid juga jadi ajang kampanye.

Jelang Pilkada serentak yang akan digelar beberapa bulan mendatang, Forum Silaturahim Takmir Masjid (FSTM) se-Jakarta menyatakan menolak segala bentuk politisasi masjid. Hal itu dapat menyebabkan persatuan umat terpecah belah.

Oleh karenanya, penolakan itu harus diwujudkan dengan mengembalikan masjid sebagaimana fungsinya.

“Mengembalikan masjid sesuai dengan fungsinya, yaitu menjadi perekat umat, penguat bangsa, dan negara,” ujar Ketua FSTM Husni Mubarok Amir pada awak media usai Halaqoh di Masjid Baitur Rahmah, Jalan Cawang Baru Utara, Cipinang Cempedak, Jakarta Timur, Jumat (9/2).

Husni juga meminta agar seluruh masyarakat bahu membahu mewujudkan masjid sebagai pusat kegiatan keagamaan, bukan lagi kegiatan politik.

“Mengajak kepada seluruh stakeholder, tokoh agama, tokoh masyarakat, pimpinan partai, para calon kepala daerah danpara tm sukses untuk menjaga netralitas masjid agar lepas dari kampanye dan kepentingan pragmatis,” katanya.

Selain menghindarkan masjid dari politik, mimbar masjid juga harus suci dari cacian, ujaran kebencian, dan ajakan permusuhan.

“Mengajak kepada seluruh imam, dai, dan muballigh agar menjadikan mimbar-mimbar masjid sebagai media untuk menyampaikan dakwah atau ajakan menjalankan ajaran agama secara sejuk dan damai, menerijma perbedaan dan saling menjunjung toleransi bukan caci maki, menyampaikan ujaran kebencian serta ajakan permusuhan,” kata Wakil Sekretaris PP Lakpesdam tersebut.

Paham radikal juga kerap kali masuk ke masjid-masjid tanpa disadari. Demi keutuhan NKRI, hal tersebut tentu harus dihindari dan dicegah sejak dini.

“Menolak paham radikal yang menyusup dari masjid ke masjid sebagai upaya menjaga dan merawat NKRI,” pungkasnya.

Pada kesempatan tersebut, hadir juga Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) DKI Jakarta KH Makmun Al Ayyubi, Ketua LTM NU Jakarta H Hamdi Masyhuri, Ust Busyrol Karim, dan Habib Ali Hasan Bahar. Kegiatan ini juga dihadiri oleh perwakilan takmir masjid se-DKI Jakarta. (Syakirnf/Abdullah Alawi)


Editor:

Nasional Terbaru