LTMNU Ajak Pemkot Jakarta Barat Makmurkan Masjid

Jakarta, NU Online

Pimpinan Cabang (PC) Lembaga Takmir Masjid Nahdlatul Ulama (LTMNU) Jakarta Barat melakukan audiensi dengan jajaranPemerintah Kota Administrasi Jakarta Barat (Jakbar), Kamis (31/5). Kegiatan penuh keakraban tersebut berlangsung  di kantor Walikota Jalan Kembangan Raya, Kecamatan Kembangan. 

KH M Najihun melaporkan kinerja lembaga yang berada di naungan Nahdlatul Ulama tersebut. Kiai Najihun pun mengatakan kalau LTMNU, merupakan organisasi yang bergerak dalam memakmurkan  masjid yang berada dalam naungan NU. 

"Saya berharap aundensi ini ada respon postif dan dukungan dari pihak wali kota terhadap program kerja LTMNU Jakarta Barat,” kata Kiai Najihun yang didamping pengurus harian. 

Yang mana pertemuan ini merupakan langkah awal dari silaturahim dan sinergi. “Guna memberikan rasa aman dan nyaman dalam menjalankan ibadah di bulan Ramadhan saat ini," ujar Najihun di hadapan para pejabat Wali Kota Jakbar.

Audiensi tersebut disambut baik dan hangat oleh jajaran wali kota yang diwakili Yarham Haris, Kabag Pendidikan Metal dan Spritul (PSM) Jakbar. 

Ia menyampaikan apresiasi atas program kerja LTMNU Jakbar, dan berharap agar seluruh program yang sudah dipaparkan bisa terealisasi dengan baik.

"Saya sangat bangga dan mendukung penuh seluruh program LTMNU Jakbar, kami juga mengharapkan adanya komunikasi  terhadap pelaksanaan kegiatan  nantinya," kata Yarham Haris.

Dirinya juga mengimbau kepada LTMNU Jakbar  agar bisa sejalan dan sinergi dengan Dewan Masjid Indonesia (DMI) untuk bersama membangun pemahaman dalam manajemen masjid. 

“Agar fungsi masjid dikembalikan sebagai sarana ibadah, pendidikan, ekonomi umat. Marilah ciptakan suasana masjid di bulan Ramadhan ini  sebagai rumah untuk merajut tali silahturahim yang terputus,” ajaknya. 

Kiai Najihun sangat bangga dengan apresiasi dan tanggapan Yarham haris. "Terima kasih atas suport dan dukungan bapak terhadap kami. Semoga kami bisa bergerak melaksanakan tugas sesuai dengan harapan kita bersama," pungkasnya. (Banu Alkaf/Ibnu Nawawi)