• logo nu online
Home Warta Nasional Jakarta Raya Dari Betawi Keislaman Sejarah Opini Literatur Obituari
Minggu, 19 Mei 2024

Nasional

Pesantren Bahrul Ulum Bantah Ada Pengerahan Santri ke Jakarta

Pesantren Bahrul Ulum Bantah Ada Pengerahan Santri ke Jakarta
KH Wafiyul Ahdi, Ketua Umum Yayasan Pondok Pesantren Bahrul Ulum, Tambakberas Jombang.
KH Wafiyul Ahdi, Ketua Umum Yayasan Pondok Pesantren Bahrul Ulum, Tambakberas Jombang.
Jombang, NU Online
Ketua Umum Yayasan Pondok Pesantren Bahrul Ulum, Tambakberas, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, KH Wafiyul Ahdi membantah adanya pengarahan santri ke Jakarta untuk aksi 22 Mei 2019.

Pernyataan ini disampaikannya terkait adanya klaim Cucu KH Wahab Hasbullah, KH Solachul Aam Wahib Wahab atau Gus Aam bahwa ada 10 ribu lebih massa dari Jawa Timur yang disebut akan ke Jakarta ikut aksi 22 Mei. Bahwa kalaupun ada, tidak ada dari unsur santri pesantren ini.

Gus Aam menyampaikan ke publik jika ada 10 ribu orang yang siap meramaikan gerakan kedaulatan rakyat di Jakarta, hari ini. Massa yang akan bergerak menuju kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) berasal dari Forum Umat Islam (FUI) se-Jatim. Bahkan, Gus Aam mengklaim sudah ada 2.500 warga Jatim yang bertolak ke Jakarta.

"Kalau dia (Gus Aam) mengklaim akan memberangkatkan 10 ribu warga Jatim ya mungkin dia bisa menggerakkan orang-orang yang di bawah kendalinya. Itu bukan santri Tambakberas (Bahrul Ulum) dan tidak ada kaitannya sama sekali dengan Pesantren Tambakberas," katanya, Selasa (21/5).

Dikatakan, Gus Aam memang mempunyai hubungan darah dengan KH Wahab Hasbullah, tokoh pendiri Nahdlatul Ulama sekaligus pahlawan nasional. Namun menurut penututuran KH Wafiyul Ahdi, Gus Aam tidak aktif, bahkan sejak kecil tidak tinggal di Pondok Pesantren Bahrul Ulum.

Sehingga keputusan atau pernyataan yang dilontarkan Gus Aam bukan mewakili Bahrul Ulum. Gus Aam lebih banyak menghabiskan waktu di Ibu Kota Jakarta. “Gus Aam itu jarang sekali berinteraksi dengan keluarga Tambakberas. Jadi, keluarga Tambakberas sendiri tidak banyak yang kenal," tandasnya. (Syarif Abdurrahman/Ibnu Nawawi)


Editor:

Nasional Terbaru