Prodi Bahasa UIN Jakarta Gelar Rangkaian Kegiatan Bertema Danarto

Tangerang Selatan, NU Online

Danarto, sastrawan sufistik, meninggal pada 10 April 2018 lalu. Karya-karyanya yang monumental dikenal mendobrak batas-batas kelaziman. Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menggelar acara Pekan Apresiasi Sastra dan Drama #4 (PESTARAMA#4) dengan tema Napak Tilas Danarto.

Kegiatan ini dibuka resmi oleh Wakil Rektor I Bidang Akademik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Zulkifli di Auditorium Harun Nasution, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Jalan Ir H Juanda, Tangerang Selatan, Banten, Senin (22/4).

"Acara ini, sesuai dengan topiknya yaitu drama, dapat menumbuhkan dan melahirkan creative imagination. Maka dari itu, melalui drama, dapat melahirkan hal-hal baru dari pendekatan drama," ujar Wakil Rektor I setelah membuka acara PESTARAMA#4.

Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Sururin menambahkan dalam sambutannya bahwa Danarto adalah tokoh yang sangat cerdas dalam berbagai hal, baik itu dalam linguistik, bahasa, dan karya-karyanya yang bermakna. 

Sururin juga mengungkapkan harapannya agar melalui kegiatan ini, Program Studi PBSI dapat terus berkembang dan memperkenalkan dirinya hingga ke kancah internasional.

"Semoga melalui kegiatan PESTARAMA#4 ini, dapat muncul Danarto-Danarto baru, dapat muncul dramawan-dramawan baru, dapat muncul sastrawan-sastrawan baru yang mengakui peta pergerakan sastra Indonesia. Semoga dapat menginspirasi anak-anak Indonesia sehingga muncul sastrawan sufistik yang akan memberi pengaruh terhadap dinamika sastra Indonesia," harapnya.

Sementara itu, Ketua Program Studi PBSI, Makyun Subuki menuturkan bahwa jurusan PBSI sudah menggelar acara PESTARAMA sejak tahun 2016. Kegiatan pementasan drama ini sebagai bagian dari mata kuliah Kajian Drama 2. Hal ini diharapkan dapat menumbuhkan keterampilan untuk mengkaji naskah ke dalam konsep pertunjukan.

Rangkaian Kegiatan dimulai dengan Seminar Nasional bertema Pembelajaran Multidisipliner Berbasis Drama sebagai Inovasi Pendidikan di Era Revolusi Industri 4.0 pada Senin (22/4) di Auditorium Harun Nasution. Seminar ini menghadirkan Dramawan Nano Riantiarno, dan para akademisi seperti Hurip Danu Ismandi, Fahriany, dan Bahrissalim.

Kegiatan selanjutnya Diskusi Lintas Komunitas dengan tema Hasutan Kebencian di Tahun Politik yang dinarasumberi oleh Ali Nur Sahid di Aula Madya lantai 2 pada Selasa (23/4).

Selain itu, selama berlangsungnya PESTARAMA#4, 22-29 April 2019, panitia juga menggelar pameran perjalanan hidup dan berbagai macam karya dan penghargaan Danarto di Aula Madya lantai 1.

Pada PESTARAMA#4 juga diluncurkan 2 buah buku berjudul "Danarto: Matahari dalam Telaga" yang merupakan kumpulan esai tentang Danarto dan "Sang Kiai dan Sang Ratu: Kumpulan Esai Danarto".

Pada 24-27 April 2019, akan berlangsung empat pementasan drama dari mahasiswa PBSI semester 6 dengan judul Rintrik, Obrok Owok-Owok Ebrek Ewek-Ewek, Godlob, dan Bel Geduwel Beh. Pementasan tersebut akan digelar di Aula Student Center. Pada tanggal yang sama, diadakan juga lomba membaca cerpen dan lomba menulis monolog yang diikuti oleh pelajar, mahasiswa, dan masyarakat umum se-Indonesia.

Puncak rangkaian kegiatan pestarama ditutup dengan Haul Danarto yang akan diselenggarakan pada Senin, (29/4). Kegiatan ini akan menghadirkan sejumlah sastrawan, budayawan, dan akademisi seperti Sapardi Djoko Damono, Radhar Panca Dahana, N Riantiarno, Abdullah Wong, Acep Zamzam Noor, Sunu Wasono, Danu Hurip, Ngatawi al-Zastrouw, dan lain-lain. (Syakir NF/Muiz)