Ketua LDNU Jakarta: Pendakwah NU Dilarang Mencaci Maki dalam Berdakwah
Senin, 26 Mei 2025 | 14:00 WIB

Ketua LDNU Jakarta Kiai Masruhin Abdul Majid dalam acara 'Penggerak Dakwah Wasathiyyah' di kantor Jakarta, Senin (26/05/2025). (Foto: NU Online Jakarta)
Jakarta Timur, NU Online Jakarta
Dalam acara 'Penggerak Dakwah Washatiyah' yang Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU) Jakarta selenggarakan, ketua LDNU DKI Jakarta Kiai Masruhin Majid mengingatkan jajarannya untuk senantiasa berdakwah dengan Rahmat dan lemah lembut.
Ia menyampaikan bahwa NU tidak menggunakan podium dakwah untuk caci maki dan berkata kasar. Karena pendakwah bertugas mengajak dan mengingatkan, bukan memaksa.
ADVERTISEMENT BY OPTAD
"Orang dai NU, ko suka caci maki, pasti ke-NU'annya belum khatam." Ucapnya di kantor Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jakarta, pada Senin, (26/05/2025) pagi hari.
Ia menegaskan bahwa pendakwah yang terbiasa berbicara kasar dan suka mencaci maki, tidak memenuhi standarisasi yang LDNU berlakukan.
ADVERTISEMENT BY ANYMIND
Selain itu, LDNU turut menanggapi fenomena pendakwah yang tampil di media sosial. Orang-orang yang tak memiliki kompetensi di bidang agama, namun tampil sebagai pendakwah dan hanya bermodalkan terjemahan.
"Tentunya kami turut prihatin ya melihat fenomena itu." Ucap Kiai Masruhin.
ADVERTISEMENT BY OPTAD
Ia juga menyadari, bahwa fenomena tersebut bukanlah sesuatu yang dapat mereka kontrol. Sebab LDNU tidak memiliki kewenangan untuk mencegah atau melarang peristiwa tersebut. Tapi mereka dapat melawan hal tersebut dengan metode yang sama, yaitu dakwah.
"misalnya LDNU berkolaborasi dengan NU Online di bulan ramadhan, dengan menampilkan dakwah-dakwah yang washatiyah, ramah, dan humanis." tegasnya.
ADVERTISEMENT BY ANYMIND
Ia menekankan pentingnya membuat konten-konten dakwah yang ramah, humanis, di media sosial untuk menghalau konten dari orang-orang yang tak memiliki kompetensi dalam bidang agama.
ADVERTISEMENT BY ANYMIND