Krisna Bagus Sajiwo
Penulis
Jakarta Timur, NU Online Jakarta
Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU) Jakarta terus berikhtiar membumikan nilai-nilai ajaran Ahlussunnah wal Jamaah an-Nahdliyah. Salah satu langkah konkret yang dilakukan adalah dengan menggelar program rutin bertajuk Pesantren Tabarukan. Adapun pertemuan berikutnya dijadwalkan pada 20 Mei 2025 dengan fokus kajian Kitab At-Tibyan karya pendiri Nahdlatul Ulama, Hadratusseykh KH Hasyim Asyari. Kegiatan ini diselenggarakan sebulan sekali di sekretariat LDNU Jakarta, kantor PWNU Utan Kayu Jakarta Timur.
Ketua LDNU Jakarta Kiai Masrukhin Abdul Majid menegaskan pentingnya pengurus NU untuk menghidupkan kembali warisan intelektual para pendiri. Dalam upaya memperkuat Islam moderat di tengah tantangan metropolitan.
"Kalau bukan kita, para pengurus NU, yang mengkaji kitab-kitab pendiri NU, lalu siapa lagi? Sangat aneh jika ada pengurus NU yang tidak pernah menyentuh karya para muassis kita," tegasnya dalam wawancara pada Jumat (16/5/25).
Ia juga menjelaskan tujuan utamanya, tidak semata-mata mengaji melainkan untuk mencari ridhonya Allah.
"Tujuan utama Pesantren Tabarukan ini adalah mencari ridho Allah, tholabul ilmi, mengkaji karya-karya Hadrotusyeikh KH Hasyim Asy'ari, memperkuat ke-NU-an para dai, dan tentu mempererat tali silaturahim," ujar Masrukhin.
Ia menilai, kitab-kitab karya Hadratusseykh KH Hasyim Asyari bukan sekadar warisan teks keagamaan. Lebih lanjut, ideologis dan spiritual NU yang harus terus dikaji, dipahami, dan diajarkan kepada generasi berikutnya.
"Banyak problem umat hari ini bisa dijawab melalui nilai-nilai dalam kitab para ulama kita. Karya seperti Risalah Ahlussunnah Wal Jamaah atau At-Tibyan memberikan arah yang jelas dalam menjaga akidah, akhlak, dan adab dalam kehidupan beragama," ungkapnya.
Program ini merupakan ruang silaturahim dan penguatan ke-NU-an bagi para dai di Jakarta. Diampu langsung oleh Wakil Ketua LDNU Jakarta Kiai Choirul Anshori Sementara penanggung jawab program adalah Ustadz Nurodin dan Ustadzah Chodijah. Pada pertemuan terakhir, peserta mengkaji beberapa karya klasik, termasuk Risalah Ahlussunah Wal Jamaah.
"Mari kita bumikan karya-karya pendiri NU!" pungkasnya penuh semangat.
Terpopuler
1
PWNU DKI Jakarta Potong 15 Ekor Sapi untuk Kurban Idul Adha
2
PCNU Jakut Kurban 6 Ekor Sapi dan 5 Kambing pada Idul Adha 1446 H
3
GP Ansor Jakut Kerahkan Banser Bantu Warga Terdampak Kebakaran di Kapuk Muara
4
Gubernur Jakarta Tinjau Langsung Korban Kebakaran Kapuk Muara
5
LPBINU Jakarta Dirikan Dua Tenda NU Peduli di Lokasi Kebakaran Kapuk Muara
6
Sarbumusi Harap Penyaluran BSU 2025 Tepat Sasaran
Terkini
Lihat Semua