Jakarta Utara, NU Online Jakarta

Ketua Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU) Jakarta Utara Ahmad Adit Januar menyampaikan keprihatinan atas pernyataan anggota DPR Ahmad Sahroni yang dinilai menyinggung publik.

 

Adit menilai ucapan seorang wakil rakyat seharusnya memberi keteladanan, bukan menimbulkan kegaduhan.

 

“Kami sangat menyayangkan pernyataan tersebut. Sebagai pejabat publik, setiap kata yang diucapkan seharusnya menjadi teladan, bukan malah menimbulkan kegaduhan,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Sabtu (30/8/2025).

 

Adit juga menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya pengemudi ojek online, Affan Kurniawan (21), yang ditabrak mobil Brimob saat aksi demonstrasi berlangsung.

 

“Kami berduka atas wafatnya saudara kita dalam peristiwa demo ini. Semoga Allah SWT menerima amal ibadahnya dan memberikan ketabahan kepada keluarga yang ditinggalkan,” tuturnya.

 

Ia menegaskan pentingnya menjaga lisan sebagai bagian dari akhlak mulia. Adit mengutip Al-Qur’an Surat Al-Isra ayat 53 sebagai pedoman bahwa ucapan seorang muslim, terlebih pejabat publik, harus menebarkan kebaikan dan menghindarkan diri dari fitnah serta pertikaian.

 

“Rasulullah SAW juga bersabda, barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia berkata baik atau diam,” kata Adit.

 

Menurutnya, pejabat publik seharusnya menampilkan keteladanan yang menyejukkan dan menyatukan.

 

“Masyarakat membutuhkan solusi dan kebijakan yang menenangkan hati, bukan ucapan yang menyakiti. Mari kita bersama-sama menjaga martabat lembaga negara dengan mengedepankan adab, akhlak, dan tutur kata yang santun. Inilah ajaran Islam yang harus kita pedomani,” ujarnya.

 

Adit menekankan pentingnya menghadirkan politik yang beradab, beretika, dan berlandaskan nilai-nilai keislaman demi terciptanya masyarakat yang adil, harmonis, dan bermartabat.

 

“Prinsip rahmatan lil ‘alamin harus tercermin dalam sikap para pemimpin agar membawa kebaikan bagi seluruh rakyat Indonesia,” pungkasnya.