Menag Pastikan Makanan Bergizi Gratis di Madrasah Halal
Selasa, 26 Agustus 2025 | 11:27 WIB

Menag Nasaruddin Umar usai memantau pelaksanaan Program MBG di MTSN 6, Jakarta Timur, Selasa (26/8/2025). (Foto: NU Online Jakarta).
Jakarta, NU Online Jakarta
Menteri Agama RI Nasaruddin Umar menegaskan bahwa seluruh makanan yang disajikan dalam Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di madrasah telah terjamin kehalalannya.
Hal itu disampaikan saat meninjau langsung pelaksanaan program di MTsN 6 Jakarta, Selasa (26/8/2025).
ADVERTISEMENT BY OPTAD
Ia menjelaskan status halal makanan MBG dengan menekankan bahwa Kementerian Agama proaktif memastikan semua makanan yang dibagikan di bawah program ini telah melalui proses sertifikasi halal.
"InsyaAllah seluruh makanan yang dibagikan di seluruh Indonesia itu terjamin kehalalan. Kami sudah mewanti-wanti perusahaan penyedia agar hanya menyajikan makanan halal dan bergizi untuk anak-anak kita,”ujarnya saat diwawancarai NU Online, Selasa (26/8/2025).
ADVERTISEMENT BY ANYMIND
Selain halal, aspek gizi juga menjadi perhatian serius. Menag menjelaskan bahwa menu makanan disusun oleh ahli gizi dengan variasi yang cukup, mulai dari ayam, ikan, daging, telur, hingga sayuran dan buah. Tujuannya agar anak-anak tidak bosan dan tetap mendapatkan asupan yang seimbang.
"Kalau setiap hari hanya satu menu, anak-anak bisa bosan. Karena itu ada variasi agar tetap sehat dan semangat belajar,” jelasnya.
ADVERTISEMENT BY OPTAD
Untuk menjamin mutu, Kemenag bekerja sama dengan Badan Pangan Nasional (Bapanas/BHOGI) dalam mekanisme quality control. Sistem pengawasan dilakukan secara digital dan terhubung dengan jaringan internet sehingga distribusi makanan bisa dipantau dari pusat.
"Kadang makanannya bersih, tapi tangannya kotor. Karena itu sekolah harus memfasilitasi anak-anak untuk cuci tangan sebelum makan. Ini penting agar tidak ada gangguan kesehatan,” pesannya.
ADVERTISEMENT BY ANYMIND
Ia juga menyampaikan bahwa tujuan besar program MBG adalah memastikan tidak ada lagi anak yang putus sekolah karena keterbatasan ekonomi, sekaligus memutus rantai kemiskinan antargenerasi.
"Kalau orang tuanya miskin, tidak boleh anaknya miskin. Harus melahirkan anak-anak pintar, sehat, dan kelak menjadi orang kaya yang bermanfaat. Itulah cita-cita Presiden Prabowo,”pungkasnya.
Berdasarkan data Kemenag, jumlah madrasah di Indonesia mencapai 87.576 lembaga dengan total 10,49 juta murid, mulai dari RA (1,36 juta), MI (4,29 juta), MTs (3,23 juta), hingga MA (1,60 juta).
ADVERTISEMENT BY ANYMIND
Menag menargetkan seluruh siswa madrasah masuk dalam cakupan program MBG yang secara nasional menyasar 82,9 juta penerima manfaat, termasuk murid, santri, ibu hamil, ibu menyusui, dan balita.
ADVERTISEMENT BY ANYMIND