Jakarta Raya

Ini Makna Makanan yang Halal dan Baik dalam Islam

Rabu, 11 Juni 2025 | 16:33 WIB

Ini Makna Makanan yang Halal dan Baik dalam Islam

Kegiatan sosialisasi pencegahan stunting yang digelar PW Fatayat NU Jakarta pada Rabu (11/6/2025). (Foto: NU Online Jakarta).

Jakarta Timur, NU Online Jakarta

‎‎Wakil Sekretaris PWNU DKI Jakarta Emka Farah Mumtaz mengatakan stunting erat kaitannya dengan permasalahan makanan dan minuman. Ajaran Islam sendiri menyatakan bahwa makanan yang baik tidak cukup dengan label halal tapi juga mengedepankan gizi.

 

"‎Ketika membicarakan tentang iman dalam Al-Qur'an maka tidak cukup dengan hanya yang halal, tapi juga harus bergizi," ujar Gus Mumtaz dalam kegiatan sosialisasi pencegahan stunting PW Fatayat NU Jakarta pada Rabu (11/6/2025). 

‎

‎Ia mengutip QS. Al-Baqarah ayat 168 yang memerintahkan pola makan yang bergizi tak hanya halal. "Allah menyuruh makanlah kalian dari yang halal dan juga baik. Ini yang nyuruh Allah," ucapnya.

 

‎Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa makanan halal bukan hanya tentang makanan yang diharamkan, tapi juga menghindari makanan yang didapatkan dengan cara haram misalnya membeli makanan dari uang hasil menipu. 

 

Hal ini sebagaimana penjelasan dalam QS. Al-Baqarah ayat 172. Menurutnya, ayat ini diawali dengan 'wahai orang-orang beriman' yang berarti perintah Allah untuk orang beriman. 

 

"Kalau kita beriman, berarti kita sedang diajak ngobrol sama Allah. Hai orang beriman, makanlah kalian dari makanan yang baik dan bergizi," imbuh Dia.

‎

‎Ia menjelaskan perbedaan antar kedua ayat tersebut. Bahwa ayat pertama berbicara kepada manusia secara umum, sementara ayat kedua berbicara kepada orang-orang yang beriman. 

‎

‎"Ada dua perintah dari Allah. Kalau kamu manusia, makanlah yang penting halal, ini perintah Allah. Tapi kalau kamu beriman, enggak cukup cuma halal tapi juga bergizi," jelasnya. 

‎