Gelar Rakerwil, Muslimat NU DKI Jakarta Mantapkan Program Kemandirian Umat
Selasa, 12 Agustus 2025 | 17:21 WIB

Muslimat Nahdlatul Ulama DKI Jakarta menggelar Rakerwil IV di Aula Kantor Wilayah Kemenag Provinsi DKI Jakarta, Cipinang Cempedak, Jatinegara, Jakarta Timur. (Foto: NU Online/Wiwit).
Wiwit Musaadah
Penulis
Jakarta Timur, NU Online Jakarta
Pengurus Wilayah (PW) Muslimat Nahdlatul Ulama DKI Jakarta menggelar Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) IV dengan tajuk Merawat Tradisi dan Menguatkan Kemandirian untuk Kesejahteraan Umat.
Kegiatan yang diselenggarakan di Aula Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi DKI Jakarta, Cipinang Cempedak, Jatinegara, Jakarta Timur ini dihadiri pengurus muslimat NU se-Jakarta.
Ketua PW Muslimat NU DKI Jakarta, Nyai Hj Hizbiyah Rochim mengingatkan bahwa Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung telah merencanakan Jakarta sebagai kota global, sehingga keluarga besar Muslimat NU harus menyambut visi tersebut dengan program-program Muslimat.Â
"Program kerja Muslimat NU DKI akan mencakup bidang agama, pendidikan, kesehatan, dan ekonomi, dan kita harus ikut mendorong melalui program-program kita," ujarnya Selasa (12/8/2025).
Ia berharap, kepengurusan di tingkat cabang hingga ranting dapat langsung menyusun program masing-masing tanpa menunggu instruksi dari Pimpinan Cabang maupun Pengurus Wilayah.
Kepala Bidang Penais Zawa Kanwil Kemenag DKI Jakarta KH Slamet Abadi mengajak para pengurus Muslimat untuk memegang prinsip 3A yaitu aman syar’i, aman regulasi, dan aman NKRI.
"Aman syar’i berarti seluruh aktivitas harus sesuai syariat dan beretika. Aman regulasi berarti tunduk pada aturan yang berlaku, dan aman NKRI berarti menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia," bebernya..
Ia berharap prinsip tersebut dapat diterapkan dalam setiap program kerja sehingga Muslimat NU Jakarta dapat menjadi garda dalam pemberdayaan umat.
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi DKI Jakarta H Adib menekankan pentingnya keselarasan program kerja antara Kemenag dan Muslimat NU DKI Jakarta.Â
Menurutnya, jika program dirancang dan dijalankan bersama hasilnya akan lebih optimal, terutama dalam bidang pemberdayaan sosial dan pembinaan umat Islam di masyarakat.
"Mayoritas penyuluh agama adalah perempuan yang pasti 80% merupakan kader Muslimat. Hal ini menjadi modal untuk menguatkan kiprah Muslimat di lapangan," ujarnya.
Ia mengapresiasi para peserta Rakerwil yang hadir dari seluruh wilayah DKI Jakarta, termasuk dari Kepulauan Seribu. Baginya, partisipasi aktif ini adalah tanda bahwa Muslimat NU siap bersinergi demi kesejahteraan umat.
Ketua PWNU DKI Jakarta KH Samsul Ma’arif berharap pengurus Muslimat mampu membedakan antara orang yang sekadar gerak dan orang yang menggerakkan.Â
"Orang yang bergerak hanya memberi manfaat untuk dirinya sendiri, sementara orang yang menggerakkan memberi manfaat untuk banyak orang, Muslimat harus menjadi organisasi yang menggerakkan manfaat untuk banyak orang," imbuhnya.
Terpopuler
1
GP Ansor Jakut Luncurkan Gerakan Shalat Center, Perkuat Spiritualitas dan Kebangsaan
2
Lewat Film Lyora, GP Ansor Jakut Ajak Masyarakat Bangun Empati Pejuang Garis Dua
3
PWNU Jakarta Tekankan Pendidikan Karakter Sesuai Dinamika Kota Global
4
PPATK Wacanakan Blokir e-Wallet, INDEF: Pemblokiran Harus Didasarkan Analisis, Bukan Asumsi
5
DKI Jakarta Siapkan Skema RDF untuk Hentikan Buang Sampah ke Bantargebang
6
Ketua PWNU Jakarta Ingatkan Pengurus Muslimat Jangan jadi Kader Pasif
Terkini
Lihat Semua