• logo nu online
Home Warta Nasional Jakarta Raya Dari Betawi Keislaman Sejarah Opini Literatur Obituari
Kamis, 4 Juli 2024

Jakarta Raya

Ketua PWNU Jakarta Dorong Kerja Sama Tokoh Agama dan Pemerintah Berantas Judi Online

Ketua PWNU Jakarta Dorong Kerja Sama Tokoh Agama dan Pemerintah Berantas Judi Online
Ketua PWNU DKI Jakarta KH. Samsul Maarif. (Foto: Dok. NU Online Jakarta)
Ketua PWNU DKI Jakarta KH. Samsul Maarif. (Foto: Dok. NU Online Jakarta)

Jakarta, NU Online Jakarta


Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DKI Jakarta KH Samsul Ma’arif mendorong adanya kerja sama antara tokoh agama, ormas dan lembaga keagamaan dengan pemerintah untuk memberantas judi online secara bersama-sama. Apalagi, saat adanya informasi yang berkaitan bahwa Indonesia menempati posisi tertinggi negara yang masyarakatnya mengakses judi online.

 

“Harus ada keseriusan karena rumor yang berkembang bahwa pemerintah dalam hal ini Kemkominfo tidak serius memberantas judi online, ujar Kiai Samsul kepada NU Online Jakarta, Sabtu (5/6/2024).

 

Kiai Samsul mengaku PWNU DKI Jakarta terbuka untuk mengadakan diskusi lebih lanjut dengan dinas dan lembaga terkait, terutama Dinas Kominfo dan Polda Metro Jaya secara serius guna mencari solusi bersama untuk memberantas praktek judi online yang semakin meresahkan masyarakat.

 

“Perjudian merupakan problem kita semua sebagai masyarakat dan bangsa. Semakin negara secara ekonominya memprihatinkan,maka peluang judi itu semakin besar,” tutur Kiai Samsul.

 

Persoalan judi online ini, Menurut Kiai Samsul, harus mendapat perhatian khusus. Ia menganalogikan bagaimana ketika maraknya terorisme dulu, pemerintah membentuk lembaga khusus yang menangani terorisme. 

 

“Saya berharap pemerintah mau duduk bareng dengan ormas dan lembaga keagamaan, bagaimana  mengatasi perjudian ini yang semakin marak. Jangan sampai ada rumor bahwa pemerintah menikmati hal itu sehingga saling menuduh dan mengkambing hitamkan,” tegasnya.

 

Kiai Samsul meminta Kapolda Metro Jaya bertindak tegas dalam memberantas judi online di Jakarta. Salah satunya dengan membuat gerakan bersama dengan para tokoh agama pimpinan ormas dan lembaga keagamaan.

 

“Karena kalau hanya bersuara saja percuma, pimpinan lembaga keagamaan, ormas, tokoh agama hanya bisa sebatas pidato, sementara yang punya kekuasaan itu adalah pemerintah, anggota dewan dan kepolisian," jelasnya.

 

Dengan kondisi yang semakin memprihatinkan ini, jika tidak segera ditindak, Kiai Samsul khawatir praktek judi online ini akan menimpa ke skala yang lebih khusus dan meluas.

 

“Kalau kemarin-kemarin menimpa orang lain, besok akan menimpa tetangga kita, besoknya lagi akan menimpa keluarga kita, anak dan istri kita yang kadang-kadang mereka tidak tahu -menahu mungkin karena iseng jadi kecanduan,” jelasnya.

 

Kiai Samsul mengajak seluruh elemen masyarakat bersama sama untuk memberantas praktek judi online. PWNU DKI Jakarta, siap untuk menjadi fasilitator untuk memberantas praktek judi online di Jakarta.

 

“Kalau kita tangani secara bersama-sama insya Allah akan lebih mudah. Misalnya dalam menanggulangi covid kemarin kita diajak bareng-bareng buktinya alhamdulillah bisa, apalagi judi ini,” jelasnya.

 

Kiai Samsul mendorong praktek judi online khususnya yang ada di DKI Jakarta ini jangan sampai diabaikan. Menurutnya mengabaikan permasalahan judi online ini termasuk sama dengan bersikap egois dalam beragama.

 

“Kita hanya aman sendiri, masuk surga sendiri, sementara tetangga dan teman kita dibiarkan, cara beragama seperti ini tidak dibenarkan. Jadi, mari kalau kita mau masuk surga ya bareng-bareng, kita selamatkan orang lain, kita tidak rela melihat orang lain kecanduan judi dan penyakit sosial yang lain,” pungkasnya.

 

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengajak tokoh agama, tokoh masyarakat dan warga negara untuk memberantas perjudian baik online maupun offline. Menurutnya, keterlibatan aktif dari seluruh lapisan masyarakat berperan kritikal dalam upaya membangun pertahanan nasional terhadap perjudian.

 

Hal tersebut disampaikan Presiden Jokowi dalam keterangannya di Istana Merdeka, Jakarta di situs resmi Sekretariat Negara, pada Rabu (12/6/2024).

 

"Jangan judi, jangan judi, jangan berjudi! baik secara offline maupun online. Lebih baik kalau ada rezeki, ada uang itu ditabung atau dijadikan modal usaha," tegasnya. 

 

Presiden Jokowi juga memaparkan dampak negatif yang ditimbulkan akibat praktik judi. Mulai dari kehilangan harta benda, perpecahan keluarga, hingga meningkatnya tindakan kejahatan dan kekerasan yang terjadi di masyarakat. Ia pun menekankan secara khusus ke masyarakat untuk tidak terlibat dalam perjudian baik secara offline maupun online.
 


"Judi itu bukan hanya mempertaruhkan uang, bukan hanya sekedar gim iseng-iseng berhadiah. Tapi judi itu mempertaruhkan masa depan, baik masa depan diri sendiri, masa depan keluarga, dan masa depan anak-anak kita," paparnya.
 


Oleh sebab itu, Presiden Jokowi menegaskan bahwa pemerintah berkomitmen secara serius untuk memerangi dan memberantas perjudian online. Menurutnya, saat ini sudah lebih dari 2,1 juta situs judi online yang telah ditutup oleh pemerintah, selain pembentukan satgas.

 

 "Satgas judi online juga sebentar lagi akan selesai dibentuk yang harapan kita dapat mempercepat pemberantasan judi online,” tegas Presiden Jokowi.

 

Pemerintah menyadari bahwa judi online memiliki sifat transnasional dan melibatkan berbagai yurisdiksi. Oleh Karena itu, Presiden Jokowi menekankan pentingnya peran serta masyarakat dalam membendung perjudian. 

 

"Salah satu pertahanan yang paling penting adalah pertahanan dari masyarakat kita sendiri serta pertahanan pribadi," tandasnya.


Jakarta Raya Terbaru