KH Muhyidin Ishaq Resmi Pimpin Pusat Pengkajian dan Pengembangan Islam Jakarta
Jumat, 2 Mei 2025 | 21:30 WIB

Ilustrasi pelantikan Pusat Pengkajian Pengembangan Islam Jakarta (PPPIJ) periode 2025-2030. (Foto : Pemprov Jakarta)
Khoirul Rizqy At-Tamami
Penulis
Jakarta, NU Online Jakarta
KH Muhyidin Ishaq resmi dilantik sebagai Kepala Pusat Pengkajian dan Pengembangan Islam Jakarta (PPPIJ) periode 2025-2030. Kiai Muhyidin beserta 6 pimpinan PPPIJ lainnya dilantik langsung oleh Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung di Balai Kota Jakarta, Jakarta Pusat, Jumat (2/5/2025).
Pramono mengucapkan selamat dan berharap seluruh pengurus yang dilantik dapat memberikan pelayanan terbaik serta bekerja dengan sepenuh hati.
“Saya terus terang memilih dan menetapkan Saudara-saudara sekalian dengan berbagai pertimbangan. Yang paling utama, saya memilih dengan hati, karena saya berharap dan mendukung sepenuhnya Saudara-saudara dalam menjalankan tugas untuk bekerja sebaik-baiknya bagi umat, bagi kita semua,” ujar Pramono dalam sambutannya.
Pramono juga berharap agar PPPIJ yang baru dilantik mampu membawa nilai-nilai Islam yang damai, toleran, dan penuh kasih sayang sebagai tali pengikat harmoni antarmasyarakat Jakarta yang beragam.
Kiai Muhyidin yang juga Rais Syuriyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DKI Jakarta akan bekerja selama 5 tahun ke depan. Terlebih, Masjid PPPIJ sebelumnya mengalami kerusakan yang cukup parah imbas kebakaran pada Rabu (19/10/2020) lalu.
Pramono berjanji akan melihat secara langsung kondisi Masjid Raya PPIJ yang sempat terbakar beberapa tahun lalu dan hingga kini masih menunggu proses pembangunan kembali.
Berikut ini 7 pimpinan PPPIJ masa tugas 2025-2030:
KH Muhyiddin Ishaq (Kepala Pusat), Dr KH Didi Supandi, Lc MA (Wakil Kepala Pusat), Prof. Dr H. Agus Suradika, M.Pd (Kepala Divisi Umum), KH Ibnu Abidin, Lc (Kepala Divisi Takmir Masjid), Dr. Ir. Rasyidi HY, SH, MM, MA, CPA, C.Med (Kepala Divisi Pengkajian dan Pendidikan), Ir Sukri Kardjono (Kepala Divisi Sosial, Budaya dan Ekonomi Syariah) dan H. Afifuddien, SHI, MM (Kepala Divisi Komunikasi dan Penyiaran).
“Saya dan Pak Wagub akan melihat secara langsung. Maka kita harus melakukan perbaikan. Dan gedung-gedung supaya bisa dimanfaatkan secara maksimal untuk kebutuhan umat,” tutupnya.
Selain melantik pimpinan PPPIJ, Pramono juga melantik 5 pimpinan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) DKI Jakarta.
Ia juga menyampaikan terima kasih kepada jajaran BAZNAS (BAZIS) yang berperan penting dalam program pemutihan ijazah, yang hingga hari ini telah membantu 488 siswa. Ia mengatakan program ini akan terus berlanjut hingga seluruh 6.652 ijazah yang masih tertahan dapat ditebus.
“Saya yakin peran serta BAZNAS (BAZIS) ini memberikan manfaat yang luar biasa. Kami menargetkan tahun ini seluruh 6.600-an ijazah bisa diambil, diputihkan—semuanya dari keluarga yang tidak mampu,” ujarnya.
Sebagai mitra strategis Pemprov DKI Jakarta ,Pramono mengaku Baznas DKI Jakarta memiliki peran penting dalam meningkatkan kesejahteraan sosial melalui pengelolaan zakat, infak, dan sedekah secara profesional dan transparan.
“Mudah-mudahan apa yang kita lakukan memberikan manfaat bagi masyarakat. Tentunya, hal ini harus kita jaga momentumnya, supaya apa yang sudah baik dan kita lakukan bersama ini membawa berkah serta kebaikan untuk kita semua,” urainya.
Seperti diketahui, 3 dari 5 pimpinan Baznas DKI Jakarta tercatat sebagai pengurus NU di DKI Jakarta, di antaranya Mustasyar PWNU DKI Jakarta KH A Nur Alam Bakhtir, Sekretaris PWNU DKI Jakarta H Muhammad Bahaudin dan Sekretaris Muslimat NU DKI Jakarta Hj Sholihah.
Berikut Pimpinan Baznas Provinsi DKI Jakarta periode 2025–2030, yaitu:
Ahmad H Abu Bakar selaku Ketua;
KH A Nur Alam Bakhtir selaku Wakil Ketua I Bidang Pengumpulan;
H Muhammad Bahaudin selaku Wakil Ketua II Bidang Pendayagunaan;
Hj Sholihah selaku Wakil Ketua III Bidang Keuangan;
Prof Dr H Bunyamin selaku Wakil Ketua IV Bidang SDM
Terpopuler
1
Begini Alasan Arab Saudi Tunda Skema Tanazul Haji
2
Soal Polemik Nasab, PBNU Minta Nahdliyin Bersikap Bijak dan Kedepankan Adab
3
PWNU Jakarta Tekankan Budaya Betawi untuk Pemberdayaan Masyarakat
4
Jelang Idul Adha, Pedagang Keluhkan Penurunan Penjualan Hewan Kurban
5
IPNU Jakut Teguhkan Kaderisasi Berbasis Lokal dan Kebangsaan
6
PWNU Jakarta Apresiasi Larangan Ondel-ondel untuk Mengamen
Terkini
Lihat Semua