• logo nu online
Home Warta Nasional Jakarta Raya Dari Betawi Keislaman Sejarah Opini Literatur Obituari
Senin, 6 Mei 2024

Jakarta Raya

Sikapi Tahun Politik, KH Muhyidin Ishaq: Jangan Sampai Ada Perpecahan di Akar Rumput

Sikapi Tahun Politik, KH Muhyidin Ishaq: Jangan Sampai Ada Perpecahan di Akar Rumput
Rais Syuriyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DKI Jakarta KH Muhyidin Ishaq diacara Muskerwil 2023 di Villa Bukit Pinus, Pancawati, Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor, Senin (27/11/2023) pagi. (Foto: NU Online Jakarta/Wiwit Musaadah).
Rais Syuriyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DKI Jakarta KH Muhyidin Ishaq diacara Muskerwil 2023 di Villa Bukit Pinus, Pancawati, Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor, Senin (27/11/2023) pagi. (Foto: NU Online Jakarta/Wiwit Musaadah).

Bogor, NU Online Jakarta


Menyikapi momen politik yang akan berlangsung pada 2024 mendatang, Rais Syuriyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DKI Jakarta KH Muhyidin Ishaq menginginkan agar seluruh pihak dapat berlaku arif dan bijaksana. Pasalnya perilaku yang baik dapat mencegah dari perpecahan yang ada di akar rumput atau masyarakat secara keseluruhan.


"Menghadapi tahun-tahun politik, sikap yang bijaksana sangat diperlukan. Penting untuk menghindari terjadinya perpecahan di akar rumput masyarakat. Posisi di ranah politik harus dijaga dengan martabat dan akhlakul karimah," katanya saat membuka acara Musyawarah Kerja Wilayah (Muskerwil) 2023 di Villa Bukit Pinus, Pancawati, Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor, Senin (27/11/2023) pagi.


Kiai Muhyidin bertekad untuk tetap menjunjung tinggi moral dan etika di tengah dinamika politik dengan sungguh-sungguh. Secara keseluruhan, menurutnya merujuk pada komitmen untuk tidak mengorbankan nilai-nilai moral dan etika dalam setiap tindakan atau keputusan politik. 


"Dalam konteks politik yang penuh dinamika, prinsip-prinsip moral dan etika tetap menjadi pedoman utama dalam setiap langkah yang diambil. Dengan demikian, dalam setiap kebijakan atau tindakan politik yang diambil, akan selalu dijaga konsistensi dengan nilai-nilai tersebut demi mencapai tujuan yang lebih baik dan berkelanjutan bagi masyarakat," jelasnya.


Lebih lanjut, Ketua PWNU DKI Jakarta KH Samsul Ma'arif menyampaikan secara kelembagaan, NU dan warganya (Nahdliyin) diharapkan dapat berperan sebagai juru kampanye untuk mendakwahkan kepada umat tentang pentingnya pemilu yang bersifat jujur, bebas dari praktik kecurangan, serta bersih dari politik uang dan politik transaksional. 


"Menyelenggarakan kampanye kesadaran publik yang dikoordinasikan oleh NU dan Nahdliyin untuk mempromosikan nilai-nilai kejujuran, keadilan, dan transparansi dalam pemilu. Hal ini dapat dilakukan melalui berbagai media, ceramah, serta kegiatan sosial," katanya dalam sambutan


Dilain kesempatan, Kiai Samsul juga menginginkan adanya pendidikan politik untuk seluruh warga. Menurutnya, hal tersebut dapat menjaga proses demokrasi agar tetap sehat dan kondusif sehingga dapat melahirkan pemilu yang berkualitas dan bermartabat. 


"Pendidikan politik tidak cukup hanya diserahkan kepada lembaga politik yang ada, karena lembaga politik punya kecenderungan dan dekat dengan politik transaksional, siapa yang punya modal besar punya peluang besar untuk menjadi anggota DPR dan DPRD," katanya kepada NU Online Jakarta, Senin (14/8/2023) lalu.


Kiai Samsul mengingatkan agar NU harus memberikan pendidikan politik yang baik kepada warga dan masyarakat dengan memberikan wawasan mendalam tentang sistem politik, struktur pemerintahan, serta proses pengambilan keputusan politik, sehingga anggota NU dan masyarakat dapat lebih memahami dinamika politik secara keseluruhan.


"NU harus mengajarkan pendidikan politik kepada warga dan masyarakat agar menjaga proses demokrasi di negeri ini menjadi sehat sehingga melahirkan Pilpres dan Pileg yang berkualitas dan bermartabat," pungkasnya.


Pewarta: Nyimas Zulfa Lisami
Editor: Haekal Attar


Jakarta Raya Terbaru