Khutbah Jumat: Menghidupkan Semangat Ukhuwah dalam Masyarakat Perkotaan
Kamis, 31 Juli 2025 | 10:00 WIB
Kehidupan kota yang cepat dan penuh kesibukan sering membuat hubungan antarsesama menjadi renggang. Tak jarang, tetangga dekat pun jarang menyapa, bahkan tak saling mengenal. Kesibukan, tekanan ekonomi, dan gaya hidup individualis menjauhkan kita dari nilai kebersamaan. Padahal, ukhuwah baik sesama Muslim, sesama bangsa, maupun sesama manusia merupakan pilar penting dalam menjaga harmoni sosial.
Khutbah Jumat ini bertema “Menghidupkan Semangat Ukhuwah dalam Masyarakat Perkotaan”, sebagai pengingat bahwa persaudaraan tetap harus dirawat, meski hidup di balik tembok dan kesibukan kota.
Khutbah I
الحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَلَّفَ بَيْنَ قُلُوبِ الْمُؤْمِنِينَ، وَجَعَلَ الْأُخُوَّةَ فِي اللَّهِ سَبَبًا لِلْفَلَاحِ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ، أَحْمَدُهُ سُبْحَانَهُ وَأَشْكُرُهُ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَٰهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ، صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَعَلَىٰ آلِهِ وَصَحْبِهِ، وَسَلَّمَ تَسْلِيمًا كَثِيرًا أَمَّا بَعْدُ، فَيَاأَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ اِتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوْتُنَّ اِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ قَالَ اللهُ تَعَالَى فِي الْقُرْاٰنِ الْعَظِيْمِ، أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ، اِنَّمَا الْمُؤْمِنُوْنَ اِخْوَةٌ فَاَصْلِحُوْا بَيْنَ اَخَوَيْكُمْ وَاتَّقُوا اللّٰهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُوْنَ ࣖ
Segala puji bagi Allah Subḥanahu wa Ta‘ala yang senantiasa melimpahkan nikmat dan karunia-Nya kepada kita semua. Atas izin dan rahmat-Nya, kita masih diberikan kesehatan, kekuatan, dan kesempatan untuk menghadiri salat Jumat pada hari ini. Tak lupa, shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi besar Muhammad saw, nabi akhir zaman yang membawa risalah Islam ke seluruh penjuru dunia, juga kepada keluarga beliau, para sahabatnya, dan seluruh umat yang setia mengikuti ajarannya hingga akhir zaman. Amin ya Rabbal ‘Alamin.
Jamaah Sholat Jumat yang dirahmati Allah
Hidup di kota besar dengan segala aktivitas yang padat seringkali menjauhkan kita dari lingkungan sosial kita sendiri. Kesibukan, tekanan hidup, dan gaya hidup yang individualis menyebabkan kita jarang menyapa tetangga, enggan bertegur sapa, bahkan tidak kenal satu sama lain. Padahal, ajaran Islam sangat menekankan pentingnya ukhuwah atau persaudaraan dalam iman dan kemanusiaan. Rasulullah saw mengajarkan kita untuk saling mencintai, memperhatikan, dan membantu sesama. Nilai-nilai inilah yang perlu terus kita hidupkan meski kita tinggal di tengah kota yang sibuk dan serba cepat.
Persaudaraan dalam Islam bukan sekedar slogan, tetapi prinsip dasar yang diperintahkan langsung oleh Allah Ta‘ala dalam Al-Qur’an. Perselisihan dan perpecahan bukanlah hal yang dibenarkan dalam ukhuwah Islamiyyah. Maka dalam khutbah ini, marilah kita renungkan dan hayati, firman Allah Subḥanahu wa Ta‘ala dalam surat Al-Hujurat [49] ayat 10:
اِنَّمَا الْمُؤْمِنُوْنَ اِخْوَةٌ فَاَصْلِحُوْا بَيْنَ اَخَوَيْكُمْ وَاتَّقُوا اللّٰهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُوْنَ ࣖ
Artinya: “Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara, karena itu damaikanlah kedua saudaramu (yang bertikai) dan bertakwalah kepada Allah agar kamu dirahmati”.
Ayat ini mengandung pesan ukhuwah Islamiyah (Persaudaraan Sesama Muslim), ukhuwah basyariyah (Persaudaraan Sesama Manusia), dan ukhuwah wathaniyah (Persaudaraan Kebangsaan) yang menjadi prinsip utama dalam membangun masyarakat yang damai dan seimbang, terutama di tengah kehidupan perkotaan.
Seorang Muslim adalah saudara bagi Muslim lainnya, Ia tidak menzaliminya atau menyakiti satu sama lain, tidak meninggalkan saudaranya dalam kesulitan atau tidak mengecewakannya (tidak membiarkannya saat butuh bantuan), tidak menghina atau mencelanya, tidak mengganggu kenyamanan saudaranya. Melainkan seorang muslim hendaknya Menjaga lisan dan sikap agar tidak menyakiti sesama Muslim, Menolong tanpa memandang suku dan budaya, Saling menghormati dan menjaga persatuan di tengah keberagaman Indonesia. Semuanya ini menunjukkan pentingnya etika sosial, empati, dan menjaga hak sesama Muslim, baik dalam urusan besar maupun kecil.
Jamaah Sholat Jumat yang dirahmati Allah
Dalam kehidupan bermasyarakat, terlebih di tengah hiruk-pikuk kota yang sering kali menjauhkan hati antar manusia, Islam datang membawa ajaran yang sangat luhur: ukhuwah Islamiyah persaudaraan yang dibangun atas dasar keimanan. Persaudaraan ini bukan sekadar hubungan sosial biasa, tetapi sebuah ikatan yang disertai tanggung jawab untuk menjaga, melindungi, dan menolong satu sama lain. Sebagai bentuk perhatian terhadap pentingnya menjaga persaudaraan ini, Rasulullah ﷺ
bersabda:
عن عبدالله بن عمر أنَّ رَسولَ اللَّهِ ﷺ قالَ: المُسْلِمُ أخُو المُسْلِمِ لا يَظْلِمُهُ ولا يُسْلِمُهُ، ومَن كانَ في حاجَةِ أخِيهِ كانَ اللَّهُ في حاجَتِهِ، ومَن فَرَّجَ عن مُسْلِمٍ كُرْبَةً، فَرَّجَ اللَّهُ عنْه كُرْبَةً مِن كُرُباتِ يَومِ القِيامَةِ، ومَن سَتَرَ مُسْلِمًا سَتَرَهُ اللَّهُ يَومَ القِيامَةِ
Artinya: “Dari Abu Hurairah ra, Rasulullah Saw bersabda: “Seorang Muslim adalah saudara bagi Muslim lainnya. Ia tidak menzaliminya dan tidak membiarkannya (dalam kesulitan). Barang siapa yang membantu kebutuhan saudaranya, maka Allah akan membantu kebutuhannya. Barang siapa yang meringankan satu kesulitan dari seorang Muslim, maka Allah akan meringankan satu kesulitan darinya pada hari kiamat. Dan barang siapa yang menutupi aib seorang Muslim, maka Allah akan menutupi aibnya pada hari kiamat". (HR Bukhori).
Makna yang terkandung dalam hadis tersebut mengajarkan bahwa Islam sangat menjunjung tinggi nilai ukhuwah dan kepedulian antar sesama. Seorang Muslim tidak boleh menzalimi saudaranya, tidak membiarkannya dalam kesulitan, bahkan dianjurkan untuk menolong dan menutupi aib saudaranya.
Maka marilah kita hidupkan semangat persaudaraan ini di tengah kehidupan masyarakat kota yang sering kali dipenuhi oleh individualisme dan kesibukan duniawi, mari kita rajut kembali tali persaudaraan, dalam hiruk-pikuk kota yang sarat ujian, jangan biarkan saudara tertatih sendirian, julurkan tangan kuatkan iman, Ringankan beban yang membelit, Kuatkan hati yang hampir terhimpit, Sebab mungkin dari sanalah rahmat Allah bersemi, dan menjadi cahaya di hari yang sunyi.
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْاٰنِ الْعَظِيْمِ وَنَفَعَنِي وَاِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْاٰيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلَاوَتَهُ اِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ. وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ فَاسْتَغْفِرُوهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ .الرَّحِيمُ
Khutbah II
اَلْحَمْدُ لِلهِ. اَلْحَمْدُ لِلهِ حَمْدًا كَمَا أَمَرَ. أَشْهَدُ أَنْ لَااِلَهَ اِلَّا الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ. وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ وَحَبِيْبُهُ وَخَلِيْلُهُ. اللهم صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلىَ أَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ كَانَ لَهُمْ مِنَ التَّابِعِيْنَ، صَلَاةً دَائِمَةً بِدَوَامِ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِيْنَ. أَمَّا بَعْدُ: فَيَا أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَذَرُوْا الْفَوَاحِشَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ. وَحَافِظُوْا عَلَى الطَّاعَةِ. وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ بِنَفْسِهِ. وَثَنَى بِمَلَائِكَةِ الْمُسَبِّحَةِ بِقُدْسِهِ. إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يَاأَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا.
وَصَلَّى الله عَلَى سَيِّدَنَا وَمَوْلَانَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ اللهم اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اَلْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وِالْأَمْوَاتِ. اللهم ادْفَعْ عَنَّا الْبَلَاءَ وَالْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالْفَحْشَاءَ وَالْمُنْكَرَ وَالْبَغْيَ وَالسُّيُوْفَ الْمُخْتَلِفَةَ وَالشَّدَائِدَ وَالْمِحَنَ، مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، مِنْ بَلَدِنَا هَذَا خَاصَةً وَمِنْ بُلْدَانِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَةً، اِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ عِبَادَ اللهِ، اِنَّ اللهَ يَأْمُرُكُمْ بِالْعَدْلِ وَالْاِحْسَانِ وَاِيْتَاءِ ذِيْ الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذْكُرُوْا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرُكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ
Muhammad Fauzan Halim, Penulis Keislaman NU Online Jakarta
Terpopuler
1
Sopir Enggan Kibarkan Merah Putih, Sarbumusi: Pasang Bendera One Piece Simbol Perlawanan
2
Perdana di Jakarta, Ansor Rorotan Gelar Pelatihan Kepemimpinan Dasar Tingkat Ranting
3
MA IPNU Jakarta Utara Siap Semarakkan Munas I di Bondowoso
4
Muharram Momentum Perbaiki Niat, Safar untuk Latih Kesabaran
5
PWNU Jakarta Bertekad Jadi Kiblat Masyarakat Ibu Kota
6
KH Ma'ruf Amin: NU Gerakan Kolektif Para Ulama untuk Memperbaiki dan Menjaga Umat
Terkini
Lihat Semua