• logo nu online
Home Warta Nasional Jakarta Raya Dari Betawi Keislaman Sejarah Opini Literatur Obituari
Jumat, 26 April 2024

Jakarta Raya

1 Abad NU

Kunjungi Rumah Mbah Wahab, Rombongan PWNU DKI Diijazahi Shalawat Nariyah dan Burdah

Kunjungi Rumah Mbah Wahab, Rombongan PWNU DKI Diijazahi Shalawat Nariyah dan Burdah
Momen saat rombongan PWNU DKI Jakarta berkunjung ke rumah salah satu Pendiri NU KH Abdul Wahab Chasbullah, di Tambakberas, Jombang, Jawa Timur, Senin (6/2/2023). (Foto: Istimewa)
Momen saat rombongan PWNU DKI Jakarta berkunjung ke rumah salah satu Pendiri NU KH Abdul Wahab Chasbullah, di Tambakberas, Jombang, Jawa Timur, Senin (6/2/2023). (Foto: Istimewa)

Jombang, NU Online Jakarta
Rombongan Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DKI Jakarta mengunjungi rumah salah satu Pendiri NU KH Abdul Wahab Chasbullah (Mbah Wahab) yang terletak di Tambakberas, Jombang, Jawa Timur (Jatim), Senin (6/2/2023) pagi.

 

Sebelumnya, rombongan PWNU DKI Jakarta melakukan ziarah ke makam Mbah Wahab yang lokasinya tidak jauh dari rumah tersebut. Hal itu dilakukan sebagai kegiatan lanjutan dari acara ziarah para muassis (pendiri) hingga puncaknya menghadiri Perayaan Satu Abad NU di Sidoarjo, pada Selasa (7/2/2023) besok.

 

Di rumah Mbah Wahab, rombongan disambut langsung oleh salah satu putri tokoh NU tersebut Hj Machfudhoh Aly Ubaid (Nyai Machfudhoh) beserta keluarga. 

 

Dalam sambutannya, Nyai Machfudhoh memberikan semangat kepada Nahdliyyin Ibukota yang hadir untuk memperjuangkan NU di tanah Jakarta dengan berbekal Shalawat Nariyah.

 

Doa sing diijabah iku (doa yang diijabah itu) adalah istiqomah, apalagi NU di Jakarta, tantangannya lebih berat, tapi dengan Shalawat Nariyah semua akan bisa cair, allahumma amin,”  ungkapnya. 

 

Nyai Machfudhoh ​​​​menambahkan, sebelum membaca Shalawat Nariyah supaya memabaca Surat al-Fatihah dengan ber-tawassul kepada Nabi Muhammad Saw. dan beberapa ulama.


 
"Sebelum membaca sebanyak 4444 kali, hadiahkan fatihah terlebih dahulu kepada Kanjeng Nabi, Syekh Abdul Qadir, Mbah Wahab, dan Mbah Mangli," imbuhnya. 

 

Selain itu, putri pertama Mbah Wahab tersebut menceritakan betapa istiqomah sang ayah dalam mengamalkan Sholawat Burdah dalam setiap urusannya.

 

"Mbah Wahab dalam mengahadapi permasalahannya, selalu membaca burdah dan beliau mesti minta anak pondok membaca burdah hingga selesai urusannya. Pada suatu ketika Kyai Wahab bermimpi bertemu dengan Imam Al-Bushiri membaca dua bait (Shalawat Burdah),” ujarnya. 

 

Dua bait Shalawat Burdah yang dimaksud adalah:

 

مَوْلَايَ صَلِّ وَسَلِّمْ دَائِمًا أَبَدًا : عَلىٰ حـَبِيْبِكَ خـَيْرِ الْخَلْقِ كًلِّهِمِ
هـُوَ الْحَبِيْبُ الَّذِىْ تُرْجَى شَفَاعَتُهُ : لِكُلِّ هـَوْلٍ مِنَ اْلأَهـْوَالِ مُقْتَحِمِ

 

“Jika kita punya hajat baca dengan istiqomah bait pertama 3x dan bait Kedua 11, 100, atau 1000 kali dan baca fatihah untuk Imam Al-Bushiri,” lanjutnya. 

 

Dia  juga menambahkan, sebelum melakukan riyadhah, seseorang harus menjaga hatinya agar memeroleh keberkahan. 

 

Kalaw mau riyadholoh harus noto hati (kalau mau riyadhah harus menata hati), insya Allah jika itu dijalankan menuai kebekahan dalam hidup. Dilancarkan urusannya, dan semoga semakin gigih dan semangat. Jika yang (sudah) berkeluarga, Allah jadikan keluarga sakinah mawaddah warahmah,” ujar Nyai Machfudhoh.

 

Sebelum menutup sambutannya, Nyai Machfudhoh mendoakan pergerakan NU di ibukota semakin jaya dan bermanfaat bagi umat.

 

“Semoga setelah dari sini, NU DKI Jakarta semakin jaya,” pungkasnya.

 

Kontributor : Ikhwanoe
Editor: Herly Ramadhani


Jakarta Raya Terbaru