• logo nu online
Home Warta Nasional Jakarta Raya Dari Betawi Keislaman Sejarah Opini Literatur Obituari
Senin, 29 April 2024

Jakarta Raya

RAMADHAN

LF PWNU DKI: Gerhana Matahari Hibrida Akan Muncul Jelang Lebaran 1444 H

LF PWNU DKI: Gerhana Matahari Hibrida Akan Muncul Jelang Lebaran 1444 H
KH Kholik menambahkan gerhana tersebut bersifat lokal sehingga lokasi kemunculannya bisa berbeda. (Foto: NU Online/Suwitno)
KH Kholik menambahkan gerhana tersebut bersifat lokal sehingga lokasi kemunculannya bisa berbeda. (Foto: NU Online/Suwitno)

Jakarta Barat, NU Online Jakarta

Lembaga Falakiyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (LF PWNU) DKI Jakarta menyatakan akan ada kemunculan gerhana matahari menjelang lebaran di Ramadhan 1444 H pada Kamis (20/4/2023) mendatang.


Ketua Lembaga Falakiyah PWNU DKI Jakarta KH Abdul Kholik menjelaskan gerhana matahari yang muncul merupakan jenis Hibrida. gerhana matahari hibrida adalah gerhana campuran antara gerhana yang terlihat cincin dan total.


"Diprediksi akan terjadi gerhana matahari hibrida menjelang 1 Syawal 1444 H. Gerhana tersebut adalah gerhana campuran, artinya ia terlihat cincin dan akan terlihat total di suatu wilayah yang dilewati jalur sentralnya," katanya saat diwawancarai NU Online Jakarta


Kiai Kholik menerangkan bahwa ditahun 2023 ini diprediksi akan terjadi empat kali peristiwa gerhana, dua gerhana bulan dan sisanya gerhana matahari.


"Gerhana pertama adalah gerhana matahari hibrida pada tanggal 20 April 2023, disusul dua pekan selanjutnya gerhana bulan penumbral, selang enam bulan kemudian terjadi kembali gerhana matahari cincin, diakhiri dua pekan setelahnya dengan gerhana bulan parsial pada tahun ini," jelasnya


Ia juga menambahkan, di Jakarta tidak dilewati jalur sentral gerhana sehingga gerhana terlihat parsial atau sebagian.


"Jalur sentral gerhana memang melewati Indonesia akan tetapi tidak di Jakarta, sehingga masyarakat hanya dapat melihat gerhana parsial atau tampak sebagian saja yang menghiasi langit Jakarta jelang hari raya nanti," ungkapnya. 


Lebih dalam, Kiai Kholik menambahkan gerhana tersebut bersifat lokal sehingga lokasi kemunculannya bisa berbeda.
 

"Karena gerhana Matahari bersifat lokal jadi setiap lokasi bisa berbeda ketampakan nilai obskurasinya," sambungnya. 


Secara khusus, LF PWNU DKI Jakarta akan melakukan pengamatan di Masjid Raya KH Hasyim Asyari, Cengkareng, Jakarta Barat. Gerhana tersebut akan terlihat selama 2 jam 37 menit, dimulai pukul 09:29 hingga puncaknya terjadi pukul 10:45 dan berakhir pukul 12:06 WIB dengan nilai obskurasi gerhana 38 persen.


Kontributor : Ikhwanoe
Editor: Haekal Attar


Jakarta Raya Terbaru