Jakarta Utara, NU Online Jakarta
Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DKI Jakarta KH Samsul Ma'arif berharap NU menjadi organisasi yang dapat membawa perubahan yang positif bagi ranah keumatan dan kemasyarakatan. Baginya, NU di Jakarta harus berbenah untuk beradaptasi terhadap zaman yang semakin dinamis ini.
NU itu tidak boleh "mabniyyun 'alas sukuun laa mahalla laha minal i'rab" artinya NU itu tidak boleh diam di tempat, NU harus seperti i'rab yaitu harus ada perubahan dan harus ada dinamika," ujar Kiai Samsul dalam Safari Ramadhan PWNU DKI Jakarta di Kantor Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Jakarta Utara, Jum'at (7/4/2023) sore.
Kiai Samsul menilai saat ini PWNU DKI Jakarta sudah mengalami perkembangan yang sangat baik, terutama soal manajemen organisasi. Hal ini dibuktikan dengan keaktifan Pengurus Ranting NU di seluruh kelurahan yang ada di Jakarta.
"Artinya bahwa struktur organisasi baik PCNU, MWCNU, PRNU sekarang sudah clear, semuanya sudah terbentuk resmi di SK-kan dan tidak ada sengketa. Secara administrasi NU di DKI Jakarta semuanya resmi," ucapnya.
Menurut Kiai Samsul, sebagaimana layaknya organisasi pada umumnya. NU harus ada dinamika, baik yang jenisnya sederhana maupun yang bagus. Selain itu ia mendorong setiap pengurus di setiap tingkatan, termasuk badan otonom mulai berpikir dan mengambil peran yang berperadaban.
"Ciri masyarakat yang berperadaban itu adalah sehat. NU harus buat sarana yang bisa mendorong masyarakat organisasinya sehat, baik sehat jasmani maupun sehat secara ekonomi. Alhamdulillah seperti PCNU Jakarta Utara saat ini sudah punya klinik," tuturnya.
Untuk mewujudkan hal itu, Kiai Samsul menginginkan seluruh PCNU se-DKI Jakarta harus memulainya dengan ketersediaan fasilitas kantor sekretariat sebagai pusat pergerakan NU di setiap cabang.
"Alhamdulillah menjelang tahun ketiga PWNU DKI Jakarta periode ini seluruh PCNU sudah punya Kantor Sekretariat. Ini harus jadi proyek percontohan bagi wilayah lain, bahwa setiap PCNU harus punya klinik dan bila perlu rumah sakit Insya Allah," pungkasnya.
Pewarta: Khoirul Rizki At-Tamimi
Editor: Haekal Attar
