Jakarta Raya

LTM PWNU Jakarta Gelar Seminar Penggerak Dakwah Wasathiyah, Bahas Evaluasi dan Program Kerja

Ahad, 15 Juni 2025 | 11:23 WIB

LTM PWNU Jakarta Gelar Seminar Penggerak Dakwah Wasathiyah, Bahas Evaluasi dan Program Kerja

Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (LTM PWNU) DKI Jakarta menggelar Seminar Penggerak Dakwah Wasathiyah di Puri Mega Hotel Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Sabtu (14/6/2025). (Foto: NU Online/Alaika)

Jakarta Pusat, NU Online Jakarta

Lembaga Takmir Masjid Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (LTM PWNU) DKI Jakarta menggelar Seminar Penggerak Dakwah Wasathiyah di Puri Mega Hotel Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Sabtu (14/6/2025). Kegiatan ini dihadiri oleh para pengurus dan takmir masjid se-DKI Jakarta serta tamu undangan dari pengurus pusat.


Ketua LTM PWNU DKI Jakarta KH Yusrul Hana menyampaikan evaluasi berbagai program yang telah berjalan. Kiai Yusrul menyatakan perlunya koordinasi lebih intensif dengan instansi terkait untuk kelancaran program-program mendatang.

 

 "Apa perlu kita silaturahim lagi ke PTSP agar program itu kita bisa jalankan lagi," ujar Kiai Yusrul Hana.

 

Terkait program yang memasuki tahap akhir menjelang bulan Ramadan, Kiai Yusrul menjelaskan kondisi terkini. 


"Program ini sudah mendekat akhir ya, jadi kemungkinan Ramadan itu sudah terakhir," jelasnya. 


Kiai Yusrul menambahkan bahwa program santunan menjadi fokus utama di Jakarta dengan persiapan kegiatan di berbagai lokasi. 


"Program terakhir itu santunan berada di Jakarta. Dipersiapkan kegiatannya untuk perumahan itu. Jadi nanti pas sudah ada tempat," katanya. 
 

Mengenai keberlanjutan program, Kiai Yusrul menyampaikan harapannya agar kegiatan-kegiatan rutin dapat terus dijalankan dan memberikan manfaat bagi masyarakat. 


"Kegiatan-kegiatan rutin mudah-mudahan bisa terus dijalankan. Dan mudah-mudahan itu menjadi hikmah kita kepada masyarakat," ujarnya.


Sementara itu, Wakil Ketua Lembaga Takmir Masjid (LTM) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Syaifullah Amin menyampaikan apresiasi terhadap kinerja LTM PWNU DKI Jakarta. Kiai Syaifullah mengakui adanya beberapa kendala komunikasi antara LTM PBNU dengan LTM PWNU di berbagai daerah yang disebabkan oleh tradisi instruksi dari atas. 
 

"Tradisi di Nahdlatul Ulama yang sejak dahulu dibiasakan dengan tradisi top-down atau tradisi instruksi dari atas. Sehingga ketika seseorang melakukan instruksi, maka seseorang atau satu lembaga itu membutuhkan perlengkapan instruksi," papar Kiai Syaifullah.


Ia memberikan contoh konkret program kurban yang mengalami kendala implementasi. 


"LTM PBNU menginstruksikan kepada LTM PWNU se-Indonesia dan juga PCNU agar melaporkan kurbannya. Tetapi yang terjadi adalah LTM PWNU se-Indonesia meminta kurban kepada LTM PBNU," ungkapnya.

 

Meski menghadapi kendala, Kiai Syaifullah tetap memberikan apresiasi tinggi terhadap LTM PWNU DKI Jakarta yang konsisten menjalankan organisasi.


 "Kami dari LTM PBNU mengapresiasi dengan sangat atas kinerja LTM PWNU DKI yang tetap eksis, tetap kreatif, tetap bersemangat di dalam menggerakkan organisasi LTM PWNU DKI," katanya.


Kiai Syaifullah juga menyebutkan berbagai program yang telah berjalan, seperti program turun ke bawah, program pemulasaraan jenazah, pembinaan takmir masjid, dan program-program struktur lainnya. Kiai Syaifullah mengungkapkan bahwa LTM di wilayah Pulau Jawa, terutama Jawa Timur, Jawa Tengah, Bandung, dan DKI Jakarta, serta Lampung menunjukkan aktivitas yang cukup baik.

 

Acara seminar ini juga dihadiri oleh Ketua PWNU DKI Jakarta KH Syamsul Ma'arif dan segenap pengurus LTM PWNU DKI Jakarta, serta para takmir masjid dari berbagai cabang di Jakarta.