Muslimat NU Jakarta Sebut Kuatnya Ekonomi Berdampak pada Kualitas Rumah Tangga
Kamis, 3 Juli 2025 | 19:30 WIB

Kegiatan Bazzar UMKM Muslimat NU Jakarta di Mahad Aly Zawiyah, Cipinang Melayu, Jakarta Timur, Kamis (4/7/2025). (Foto: NU Online Jakarta/Zehid)
Agus Zehid
Penulis
Jakarta Timur, NU Online Jakarta
Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) DKI Jakarta Yayah Ruchyati menyebutkan bahwa kader Muslimat NU memiliki peran strategis dalam penguatan ekonomi. Ia mengatakan kuatnya ekonomi para ibu akan berdampak pada kualitas rumah tangga.
Hal itu disampaikan dalam Bazar Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang digelar Pimpinan Cabang (PC) Muslimat NU Jakarta Timur di Ma'had Aly Zawiyah, Cipinang Melayu, Kecamatan Makasar, Jakarta Timur, pada Kamis (4/7/2025) pagi.
"Jadi biar masyarakat khususnya muslimat ini tidak tergantung ekonominya kepada suami. Tapi si ibu-ibu juga mau berusaha yang punya hobi. Misalnya hobi masak, hobi jahit, bikin baju atau apa yang punya hobi bikin handicraft. Jadi menyalurkan hobi tapi menghasilkan uang," ucap Yayah.
Yayah menjelaskan bahwa kegiatan Bazzar ini dilaksanakan untuk mencapai kemandirian organisasi dan memberikan keterampilan kewirausahaan kepada kader Muslimat. Ia mengungkapkan bahwa program ini dirancang khusus untuk meningkatkan kemampuan entrepreneur para anggota.
Yayah mengatakan program UMKM ini bertujuan meningkatkan kualitas rumah tangga melalui kemandirian ekonomi para anggota. Ia menekankan pentingnya perempuan untuk tidak bergantung sepenuhnya pada ekonomi suami.
Kegiatan pemberdayaan ini difokuskan pada para kader Muslimat di Jakarta, dengan peserta yang berasal dari anggota Pengurus Muslimat tingkat wilayah dan cabang Jakarta Timur. Yayah menegaskan bahwa program ini khusus diperuntukkan bagi anggota Muslimat NU yang telah memiliki usaha UMKM.
"Ya, khusus muslimat NU, karena kan anggota muslimat ini banyak yang punya usaha UMKM. Nah, kita berdayakan mereka jadi di acara pra harlah ini," imbuhnya.
Yayah melaporkan bahwa para pelaku UMKM dari Muslimat telah memenuhi persyaratan Nomor Induk Berusaha (NIB) dan Sertifikasi halal melalui kerja sama dengan Kementerian Ketenagakerjaan dan Majelis Ulama Indonesia (MUI). Ia menambahkan bahwa kolaborasi ini membuat program kemandirian organisasi menjadi lebih konkret dan terukur.
"Makanya banyak dari mereka yang punya usaha sendiri. Kita yang kerja sama dengan Kemnaker, kita bantu mereka sampai mendapat NIB, dan MUI terkait sertifikasi Halal. Jadi, mereka terbantu oleh kita. Mereka bisa berusaha sendiri lah, paling tidak ibu-ibu ini punya kemampuan untuk berusaha," tuturnya.
Terpopuler
1
TPPO Scam Online Meningkat, PB PMII Soroti Lemahnya Regulasi
2
Raih Penghargaan, Masjid Al-Muttaqin Cempaka Putih Bisa Jadi Percontohan Ramah Pemuda
3
Pra Harlah ke-79, Muslimat NU DKI Jakarta Tekankan Penguatan Nilai Aswaja
4
Banser Jakarta Meriahkan HUT Ke-79 Bhayangkara, Komitmen bersama Polri Jaga Kamtibmas
5
Aliansi Sopir Truk Gelar Aksi, Tuntut Payung Hukum Kebijakan Zero ODOL
6
Tolak Kebijakan Zero ODOL, Aliansi Sopir Truk Gelar Aksi Nasional Besok
Terkini
Lihat Semua