Jakarta Raya

PWNU Jakarta Sebut PCNU Jakbar Jadi Contoh dalam Pengolahan Sampah

Rabu, 7 Agustus 2024 | 20:00 WIB

PWNU Jakarta Sebut PCNU Jakbar Jadi Contoh dalam Pengolahan Sampah

Sekretaris PWNU Jakarta H Muhamad Bahaudin saat memberikan sambutan dalam Peresmian Sentra Pengolahan Sampah Terpadu yang digelar PCNU Jakarta Barat di Area Darsa, Kalideres, Jakarta Barat, Rabu (7/8/2024). (Foto: NU Online Jakarta/Nyimas Zulfa Lisamia

Jakarta Barat, NU Online Jakarta


Sekretaris Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DKI Jakarta, H Muhamad Bahaudin menyebut Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Jakarta Barat bakal menjadi percontohan dalam pengolahan sampah yang baik di lingkup NU DKI Jakarta. Ia berharap inisiatif PCNU Jakarta Barat dalam membentuk sentra pengolahan sampah ini dapat mengatasi permasalahan sampah perkotaan.

 


Hal tersebut dia sampaikan dalam acara peresmian Sentra Pengolahan Sampah Terpadu yang digelar PCNU Jakarta Barat bersama Komunitas Waste Revive dan Area Darsa di Kalideres, Jakarta Barat, Rabu (7/8/2024). 

 


"Setelah itu, kami akan mereplikasi program ini di seluruh wilayah DKI Jakarta," ujarnya saat memberikan sambutan

 


Gus Baha, begitu ia kerap disapa, mengapresiasi atas program yang digagas oleh PCNU Jakarta Barat ini. Ia menilai PCNU Jakarta Barat telah melaksanakan misi yang dibentuk oleh para muasis NU.

 


"Kami menyampaikan salam dan dukungan penuh atas inisiatif ini. Program ini mencerminkan semangat Nahdlatul Ulama  yang sebenarnya," ujar Gus Baha 

 


Gus Baha menekankan bahwa program ini bukan sekedar membuang sampah, melainkan mengolahnya menjadi sesuatu yang bermanfaat bagi masyarakat. "Sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain. Melalui program ini, kita menciptakan kemanfaatan dari sampah," jelasnya. 

 


Menurutnya, program ini merupakan inovasi yang menggabungkan teknologi dan kearifan lokal. Untuk itu, Gus Baha meminta seluruh partisipasi dari masyarakat dan pemerintah untuk menyukseskan program demi kemaslahatan masyarakat dan alam.
Kemudian Gus Baha mendorong pengurus PCNU Jakarta Barat agar fokus mengembangkan program ini selama 6 bulan ke depan. 

 


Ia menyebut, program pengelolaan sampah terpadu ini merupakan wujud nyata kepedulian NU terhadap lingkungan dan upaya pemberdayaan masyarakat. Ia berharap inisiatif ini dapat menjadi contoh bagi wilayah lain dalam mengatasi permasalahan sampah perkotaan.

 


"Kami ingin melestarikan inovasi ini dengan baik. Melalui kolaborasi antara Pemprov DKI Jakarta, PWNU, dan mitra lainnya, kami yakin bisa mencapai hasil yang optimal," ujarnya. 

 


Ia berharap sentra pengelolaan ini dapat mencapai target dalam mengurangi volume sampah secara signifikan. "Kami berharap bisa mencapai kondisi zero waste. NU ingin memberikan gerakan nyata dalam pengelolaan sampah," ucapnya.

 


Sebelumnya, PCNU Kota Jakarta Barat mengadakan peresmian Sentra Pengolahan Sampah Terpadu sebagai cara untuk meredistribusi sampah yang hingga saat inidipusatkan di Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang, Bekasi. Peresmian berlangsung di Area Darsa Kalideres, Jalan Darussalam No.1 Kalideres, Jakarta Barat, Rabu (7/8/2024).

 


Ketua PCNU Jakarta Barat KH Agus Salim menguraikan bahwa di Jakarta, saat ini terdapat 8.500 ton sampah per hari, dan faktanya, 80% sampah tersebut masih berakhir di TPST Bantargebang, dengan hanya 10% nya saja yang mampu didaur ulang. Akibatnya, penumpukan sampah TPST Bantargebang, saat ini sudah mencapai ketinggian sekitar 40 meter yang setara dengan ketinggian Kantor Wali Kota Jakarta Barat.

 


Selain itu, dengan luas lahan 115 hektar, TPST Bantargebang yang berjalan sejak 35 tahun lalu, saat ini hanya menyisakan 20% lahannya. Kondisi ini menjadi peringatan bagi PCNU Jakarta Barat dengan menggandeng Komunitas Waste Revive dan Area Darsa, untuk segera mengambil langkah inovatif untuk mengantisipasi ancaman “Bantargebang-Shutdown.”

 


Kiai Agus menyebut inisiatif ini merupakan salah satu bentuk kepedulian NU terhadap lingkungan. Untuk itu, pihaknya bersama mitra berencana untuk mengelola sampah ini secara mandiri.

 


"Kami ingin ambil bagian dalam penyelesaian masalah sampah. Ini adalah upaya kami untuk mengelola sampah secara mandiri dan berharap NU ingin menjadi maslahat untuk orang banyak," jelasnya.

 


Kiai Agus menyatakan, PCNU Jakarta Barat berkomitmen untuk terus mengembangkan program ini sebagai bentuk kontribusi nyata dalam mengatasi permasalahan sampah di ibu kota. Ia juga mengapresiasi berbagai ikhtiar Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta yang terus melakukan pengurangan volume sampah di Bantargebang, maupun pasokannya dari Jakarta saat ini. 

 


“Strategi redistribusi sampah ini diharapkan sebagai langkah upaya pengurangan pasokan sampah ke TPST Bantargebang,” katanya.
 

 

Penulis: Nyimas Zulfa Lisamia
Editor: Khoirul Rizqy At-Tamami