Aswaja Center NU DKI Jakarta Adakan ToT Ruqyah Syar'iyah.

Jakarta, NU Online

Dalam rangka membumikan nilai-nilai aswaja atau Ahlusunnah wal Jamaah alaa Tariqati an-Nahdliyah, Aswaja Center DKI Jakarta mengadakan traning of trainers bagi kalangan praktisi rukyah.

Rukyah dikenal di dalam Islam pertama kali tatkala Rasulullah SAW merukyah cucu beliau Hasan dan Husein, sebagaimana yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari di dalam sebuah hadits dari Ibnu Abbas. Kemudian praktik rukyah ini dilanjutkan oleh para sahabat Anas bin Malik yang merukyah Tsabit sebagaimana yang Rasulullah ajarkan.

Tujuan Rukyah ini di samping untuk menyembuhkan penyakit ala tibbun nabawy, juga untuk membumikan nilai-nilai aswaja yang berpijak pada fiqih. Di dalam fiqih, rukyah memiliki unsur tajribah (penelitian) dengan cara membacakan doa-doa yang terdapat di dalam Al-Qur'an dan al-Hadits, di mana dalam perkembangannya, ia sesuai dengan unsur ta'abbudiyah.

Menurut KH Abdul Muiz, selaku direktur Aswaja Center DKI Jakarta, Program ini dibawah naungan Aswaja Center, yaitu divisi biswah atau bimbingan Ahlusunnah wal Jamaah.

Sedangkan Ust. Abdussalam selaku ketua panitia menerangkan, bahwa tujuan dari ToT ini adalah untuk bisa memahami perbedaan rukyah syar'iyah ala tariqati Ahlusunnah wal Jamaah dengan rukyah yang nonaswaja.

Hadir di dalam acara ini narasumber utama KH Imron Rosyidi, penulis buku fiqih rukyah aswaja, KH Ghufran Mubin ketua LDNU DKI Jakarta, dan Ust. Mohammad Khoiron, sekretaris Aswaja Center DKI Jakarta. (Abdusaalam/Mukafi Niam)