Berita Hoaks Terkait Batalnya 10 Juta Nahdliyin Hijaukan Jakarta

Jakarta, NU Online 

Lagi-lagi beredar kabar terkait dengan NU. Yang terbaru adalah tersebarnya kabar tentang batalnya 10 juta Nahdliyin menghijaukan Jakarta untuk merayakan hari lahir ke-96 NU versi Hijriah karena pembiayaan. Berita tersebut juga menambahkan, batalnya kegiatan tersebut karena pencari dananya ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi. 

“Berita itu bohong besar. Meskipun sumbernya tidak jelas, tapi tersebar di medias sosial, terutama grup-grup WatshApp. Sekali lagi berita itu bohong besar. Itu fitnah!” tegas Ketua PBNU Robikin Emhas di Gedung PBNU, Jakarta, Jumat (22/3). 

Ia menjelaskan pembatalan 10 juta Nahdliyin Jakarta telah lebih dahulu diinformasikan ke publik sebelum adanya kasus terkuaknya kasus korupsi yang terjadi baru-baru ini. 

“Kita sudah informasikan ke publik pada 14 Maret lalu melalui NU Online. Di situ PBNU menyebutkan pertimbangannya dari berbagai aspek, terutama keamanan dan ketertiban, juga ketersediaan tempat,” katanya.

Penjelasannya, PBNU berpegang kepada kaidah fiqih, dar’ul mafasid muqadamun ala jalbil mashalih, mencegah dampak yang tak diharapkan lebih penting daripada kemeriahan seremonial. Juga kaidah riayah mashalihil ‘ammah; kemashlahatan untuk kepentingan umum harus didahulukan daripada kepentingan golongan. 

“Jadi itu alasannya, bukan yang lain-lain,” tegasnya. 

Ketua PBNU Bidang HUkum ini mengajak Nahdliyin untuk berhati-hati atas beredarnya kabar mengenai NU dari sumber yang jelas. Kabar NU harus bersumber dari NU sendiri, bukan dari pihak lain. 

Sebagai informasi, peringatan harlah ke-96 ini, PBNU menginstruksikan dilaksanakan di daerah masing-masing selepas shalat subuh dengan membacakan shalawat Asyghil berjamaah sebanyak-banyaknya, serta istighotsah dan tahlil. (Abdullah Alawi)