Sebuah konferensi bertajuk International Humanitarian Conference on Assistantship for Victims of Occupation di Jakarta mendesak Israel menghentikan penggalian di sisi barat Masjidil Aqsa yang membuat konstruksi bangunan bersejarah di Palestina itu semakin rapuh.
Desakan itu merupakan salah satu dari 14 butir Deklarasi Jakarta yang dirumuskan oleh 300 peserta konferensi dari 25 organisasi luar negeri yang peduli pada nasib rakyat Palestina.<>
Ketua panitia International Humanitarian Conference on Assistanship for Victims of Occupation, Soeripto, dalam jumpa pers di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Ahad (2/11) menyatakan konferensi itu telah ditutup dan menghasilkan 14 Deklarasi Jakarta.
Dikatakannya, para peserta akan mensosialisasikan Deklarasi Jakarta ke negara masing-masing dan menekankan kepada masyarakat dunia bahwa rakyat Palestina benar-benar perlu dibantu.
Rekomendasi terpenting dalam Deklarasi Jakarta ini ada pada poin 4, yakni menolak penggalian dan segala bentuk perusakan yang dilakukan Israel di Masjidil Aqsa.
Imam besar Masjid Al-Aqsa dr Ekrima Sa'eed Sabri dalam kesempatan itu mengungkapkan, Israil berkeinginan untuk meruntuhkan masjid bersejarah itu.
“Alasan orang Israel mencari peninggalan sejarah, padahal sebenarnya tidak. Itu untuk meruntuhkan masjid sedikit demi sedikit," ujarnya.
Selain itu konferensi juga menegaskan bahwa rakyat Palestina berhak memasuki tempat-tempat ibadah dengan bebas.
Dalam koferensi tersebut Indonesia mendapat kehormatan untuk menjadi tuan rumah dan mendirikan sekretariat permanen dari peserta konferensi. (nam)
Terpopuler
1
LBH Sarbumusi Dampingi Siswa dan Mahasiswa Usai Ditahan Aksi di DPR
2
MUI Jakarta: Perbedaan adalah Sunnatullah yang Harus Diterima
3
PFI Desak Hukum Tegas Oknum Polisi Pemukul Jurnalis
4
Kemenag Tinjau Program MBG di MTsN 6 Jakarta
5
STKQ Al-Hikam Gelar Raker 2025 Bahas Penguatan Tridharma
6
Menag Pastikan Makanan Bergizi Gratis di Madrasah Halal
Terkini
Lihat Semua