• logo nu online
Home Warta Nasional Jakarta Raya Dari Betawi Keislaman Sejarah Opini Literatur Obituari
Minggu, 19 Mei 2024

Nasional

Ini Tujuh Usulan Calon Ahwa di Konferensi PWNU DKI Jakarta Akhir Maret

Ini Tujuh Usulan Calon Ahwa di Konferensi PWNU DKI Jakarta Akhir Maret
Jakarta, NU Online
Konferensi Wilayah Nahdlatul Ulama (Konferwil NU) DKI Jakarta akan dihelat di Museum Listrik dan Energi Baru, TMII, Jakarta, Jumat-Ahad (25-27/3). Ketua Panitia Konferwil NU DKI Jakarta Mastur Anwar mengungkapkan, panitia bersama PWNU DKI telah melakukan verifikasi dan mengusulkan tujuh kiai di Jakarta untuk dicalonkan sebagai anggota Ahlul Halli wal Aqdi (Ahwa).

"Tujuh kiai ini telah kami verifikasi. Tetapi dalam konferwil nanti masih banyak lagi yang akan diajukan sebagai calon anggota Ahwa oleh para pengurus cabang," kata Mastur usai rapat teknis penerapan konsep Ahwa pada Konferwil NU DKI Jakarta, Ahad (13/3).

Mereka yang diusulkan panitia adalah KH Ahmad Suaedy dari Yayasan An-Nahdlah, Kalideres,  KH Syarifuddin Abdul Ghani, Pengasuh Pesantren Al-Hidayah Basmol, Kembangan Utara, KH Hambali Ilyas, Pengasuh Pesantren Al-Kenaniyah, Pulogadung, KH Ahmad Syakrum, Yayasan Al-Yusufiyah, Pondok Gede, KH Maulana Kamal Yusuf, Pesantren An-Nur, Paseban, KH Abdul Hayyi Na'im, Cipete, dan KH Abdul 'Adzim dari Yayasan Baitul Mughni, Kuningan.

"Kiai Abdul A'dzim ini adalah dzuriyah Guru Mughni, salah satu pendiri NU DKI Jakarta," imbuh Mastur.

Sementara untuk calon Ketua PWNU DKI Jakarta, Mastur menyebut sejumlah nama yang telah ramai diperbincangkan di kalangan kiai dan pengurus NU se-DKI Jakarta.

"Di antaranya H Syaifullah (Sekda DKI Jakarta), Tatang Hidayat (Mantan Satkornas Banser), Juri Ardiantoro (Ketua Lembaga Ta'lif wan Nasyr PBNU dan Komisioner KPU Pusat), Syamsul Ma'arif (Mantan Sekretaris PCNU Jakarta Pusat), dan Endin AJ Soefihara (Dewan Ahli Pengurus PP ISNU)," katanya.

Dalam rapat teknis itu Rais Syuriah PBNU Kiai Ahmad Ishomuddin mengungkapkan, teknis penerapan Ahwa dalam Muktamar, Konferwil, dan Konferensi Cabang NU telah diatur dalam ART NU Bab XIV Pasal 40 sampai 46.

"Ahwa ini tak sama dengan Steering Committee dalam kepanitiaan. Tetapi semacam dewan formatur yang kriterianya adalah kiai NU yang berkualitas. Memiliki integritas moral, tawadlu', zuhud, wara', berpengaruh, memiliki pengetahuan untuk memilih pemimpin yang munadzdzim dan muharrik. Jadi Ahwa ini mengukur kebenaran beradasarkan kualitas, bukan kuantitas," kata Kiai Ishom.

Kiai asal Lampung ini berharap Konferwil NU DKI berlangsung sukses dan menjadi teladan bagi PWNU lain se-Indonesia dan oleh struktur di bawahnya. "Karena itu, panitia dan peserta Konferwil NU harus mengedepankan akhlak mulia," tandasnya. (Abdul Malik/Alhafiz K)


Editor:

Nasional Terbaru