• logo nu online
Home Warta Nasional Jakarta Raya Dari Betawi Keislaman Sejarah Opini Literatur Obituari
Sabtu, 18 Mei 2024

Nasional

Komunitas Santri UIN Jakarta Gelar Olimpiade Ilmu Kedokteran

Komunitas Santri UIN Jakarta Gelar Olimpiade Ilmu Kedokteran

Tangerang Selatan, NU Online
Sebagai bentuk pengembangan pendidikan di madrasah dan pesantren, komunitas santri di bidang ilmu kesehatan penerima beasiswa Kementerian Agama yang tergabung dalam CSS MoRA (Community of Santri Scholars of Ministry of Religion Affairs) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menggelar ajang CHEMO (CSS MoRA Health and Medical Olympiad).<>

Olimpiade Sains yang berfokus pada bidang Ilmu Kedokteran ini diselenggarakan di gedung A Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Tangerang Selatan, Banten, Ahad, (25/1).

Ketua CSS MoRA UIN Syarif Hidayatullah, Ivannullah Anggriawan Wibisono berharap, program ini tetap eksis sebagai bentuk kontribusi peningkatan prestasi santri. “Serta memperkenalkan organisasi CSS MoRA UIN Jakarta sebagai komunitas santri yang concern dalam bidang ilmu kesehatan,” ujar Ivanullah.

Pembukaan CHEMO 2015 dihadiri oleh Kasubdit Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren (PD Pontren) Kementerian Agama RI Bapak Drs. Imam Syafii selaku pembina organisasi CSS MoRA dan Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan Ibu Hj. Delina Hasan, M.Si Apt. Keduanya amat mengapresiasi ajang CHEMO ini, sebagai usaha meningkatkan kompetensi siswa madrasah dalam bersaing di bidang sains. 

“Program ini merupakan salah satu usaha santri Indonesia untuk mengubah takdir bangsa di tahun 2025, sebagaimana visi Kementerian Agama RI dalam menyelenggarakan Program Beasiswa Santri Berprestasi (PBSB) ini,” ujar Bapak Imam Syafii.

Olimpiade ini merupakan kali ketiga terlaksana, dengan peserta dari madrasah aliyah (MA) dan pesantren yang dinaungi oleh Kementerian Agama RI se-Jabodetabek. Sebelumnya, dari 43 peserta yang bertanding di regional Jakarta, Bekasi, Bogor dan Tangerang ini, telah tersaring 20 kontestan yang bersaing di babak semifinal dan final. 

Pada babak semifinal, kompetisi ini mengembangkan metode praktikum dan presentasi untuk memahami serta menjelaskan konsep-konsep kerja tubuh manusia kepada para kontestan. Selain itu, diberikan pelatihan Bantuan Hidup Dasar (Basic Life Support) sebagai bekal para peserta dalam menghadapi kecelakaan gawat darurat di lingkungan sekitar oleh panitia.

Selanjutnya tersaring 3 tim peserta yang masing-masing berasal dari MAN 11 Jakarta, MAN 4 Jakarta dan MA Kafilah Jakarta untuk bertanding di babak final dengan sistem cerdas cermat. Setelah melalui persaingan yang amat sengit, didapatkan juara dengan nilai tertinggi yakni tim dari MA Kafilah Jakarta. (M. Iqbal Syauqi/Fathoni)


Editor:

Nasional Terbaru