LD PBNU Resmikan Aswaja Center DKI Jakarta
Jakarta, NU Online
Lembaga Dakwah PBNU meresmikan Aswaja Center DKI Jakarta sebagai upaya menjaga ajaran Ahlussunnah wal Jama’ah an-Nahdliyah di tengah kompleksitas kehidupan di Ibu kota yang beragam.
Prosesi pengukuhan dilakukan pada Rabu (29/3) malam, oleh Sekretaris LDNU KH. Imam Bukhari di Masjid an-Nahdah, Jalan Kramat Raya 164, Jakarta.
Menurut Direktur Aswaja Center DKI Jakarta KH Abdul Muiz, tujuan berdirinya Aswaja Center DKI Jakarta adalah membumuikan nilai-nilai Aswaja dengan berpatokan pada konsep yang digagas Hadratussyekh Muhammad Hasyim Asy’ari di dalam kitab Risalah Ahlisunnah wal Jama’ah.
Sedangkan Mohammad Khoiron, Sekretaris Aswaja Center DKI mengakui, pihaknya mengemban misi ilmiah yang begitu berat di tengah kompleksitas pemikiran yang beragam.
Sebagaimana lazimnya tradisi ilmiah NU yang tak lepas dari kitab-kitab klasik, katanya, Aswaja Center pun lahir untuk mempertahankan tradisi tersebut, yaitu aktivitas intelektual yang berpijak pada nilai-nilai teks klasik yang berlandaskan pada prinsip tasamuh, tawasuth, dan i’tidal.
Secara struktural, Aswaja Center DKI Jakarta sendiri mempunyai beberapa bidang kerja seperti Biswah yang secara khusus konsentarasi pada publikasi buletin yang akan terbit dua minggu sekali; Uswah, yang secara khusus mengelola web Aswaja Center DKI Jakarta; Makwah yang konsentasi kerjanya pada pengumpulan referensi aswaja baik klasik maupun kontemporer, dan lain sebagainya. (Red: Mahbib)
Lembaga Dakwah PBNU meresmikan Aswaja Center DKI Jakarta sebagai upaya menjaga ajaran Ahlussunnah wal Jama’ah an-Nahdliyah di tengah kompleksitas kehidupan di Ibu kota yang beragam.
Prosesi pengukuhan dilakukan pada Rabu (29/3) malam, oleh Sekretaris LDNU KH. Imam Bukhari di Masjid an-Nahdah, Jalan Kramat Raya 164, Jakarta.
Menurut Direktur Aswaja Center DKI Jakarta KH Abdul Muiz, tujuan berdirinya Aswaja Center DKI Jakarta adalah membumuikan nilai-nilai Aswaja dengan berpatokan pada konsep yang digagas Hadratussyekh Muhammad Hasyim Asy’ari di dalam kitab Risalah Ahlisunnah wal Jama’ah.
Sedangkan Mohammad Khoiron, Sekretaris Aswaja Center DKI mengakui, pihaknya mengemban misi ilmiah yang begitu berat di tengah kompleksitas pemikiran yang beragam.
Sebagaimana lazimnya tradisi ilmiah NU yang tak lepas dari kitab-kitab klasik, katanya, Aswaja Center pun lahir untuk mempertahankan tradisi tersebut, yaitu aktivitas intelektual yang berpijak pada nilai-nilai teks klasik yang berlandaskan pada prinsip tasamuh, tawasuth, dan i’tidal.
Secara struktural, Aswaja Center DKI Jakarta sendiri mempunyai beberapa bidang kerja seperti Biswah yang secara khusus konsentarasi pada publikasi buletin yang akan terbit dua minggu sekali; Uswah, yang secara khusus mengelola web Aswaja Center DKI Jakarta; Makwah yang konsentasi kerjanya pada pengumpulan referensi aswaja baik klasik maupun kontemporer, dan lain sebagainya. (Red: Mahbib)
Editor:
