• logo nu online
Home Warta Nasional Jakarta Raya Dari Betawi Keislaman Sejarah Opini Literatur Obituari
Senin, 6 Mei 2024

Nasional

LPBI NU Gelar Simulasi Gempa di Madrasah UIN Jakarta

LPBI NU Gelar Simulasi Gempa di Madrasah UIN Jakarta

Jakarta, NU Online
Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LPBI NU) menggelar simulasi penanggulangan gempa di depan 350 siswa-siswa Ibtidaiyah Madrasah Pembangunan UIN Jakarta. Kegiatan ini digelar pada 29 april 2011 dan dihadiri serta turut pula terlibat dalam kegiatan tersebut para guru, komite sekolah, para orang tua siswa dan bahkan direktur yayasan MP UIN Jakarta.

LPBI NU menghadirkan fasilitator yang mempunyai pengalaman dalam menggelar simulasi gempa selama ini, baik di sekolah umum, madrasah maupun pesantren, yaitu M Wahib Msi dan Laily Nur Farida MPd. Ketua LPBI NU, Avianto Muhtadi yang hadir dalam sambutannya mengatakan bahwa kegiatan ini atas permintaan para orang tua siswa yang menggelar acara tahunan berupa profesi orang tua siswa. Banyak dari orantua siswa yang hanya mendengar selama ini LPBI NU telah memiliki pengalaman dalam pengurangan risiko bencana di sekolah maupun pesantren.

<<>font face="Verdana">Menurut Laily Nur Farida yang juga wakil sekretaris LPBI NU, para siswa diberikan pengetahuan mengnai jenis-jenis bencana dan bagaimana siaga bila gempa terjadi. Para siswa serta guru dibekali metode duck, cover and hold (melindungi kepala, lari ke kolong meja dan ketempat yang aman dari reruntuhan). Hal ini untuk menghindari reruntuhan dan pecahan kaca bila terjadi gempa. Setelah gempa reda, semua siswa berbaris dengan rapi dan segera keluar ruangan kelas. Namu karena tidak terbiasa dan panik, siswa berebut keluar dan bahkan ada yang jatuh terhimpit, saling berdesak-desakkan bahkan ada yang terluka. Hal ini menandakan bahwa apabila sekolah tidak pernah melakukan simulasi gempa maka hal ini akan terjadi dan bahkan bisa lebih fatal. Karena selain luka, dampak psikologis dan trauma untuk siswa akan berlangsung lama.

Patsari jatining dyah, salah satu orang tua siswa sanagat senang dan bahkan mengatakan , baru kali ini mengetahui situasi jika bencana gempa terjadi dan merupakan hal yang baru. Begitu pula yang dinyatakan oleh para guru, ini merupakan hal baru dan ilmu baru. Penting bila dilakukan lagi simulasi ini waktu lain di sekolah ini, karena siswa usia anak sekolah dini  merupakan kelompok rentan bila terjadi bencana.

Ibu Silfi dari komite sekolah berharap dengan simulasi ini para siswa dapat mempraktekannya jika terjadi gempa baik disekolah maupun di rumah atau dimanapun. Simulasi dari LPBI NU ini menjadi media komite sekolah dan  guru memahami dan mengerti apa yang harus diperbuat bila terjadi gempa, khususnya jalur evaluasi bila terjadi gempa disekolah. (mkf)


Editor:

Nasional Terbaru