• logo nu online
Home Warta Nasional Jakarta Raya Dari Betawi Keislaman Sejarah Opini Literatur Obituari
Selasa, 14 Mei 2024

Nasional

RAPIMNAS LTMNU

LTMNU Gelar Rapat Pimpinan Se-DKI Jakarta dan Banten

LTMNU Gelar Rapat Pimpinan Se-DKI Jakarta dan Banten

Jakarta, NU Online
Pengurus Pusat Lembaga Ta’mir Masjid Nahdlatul Ulama (LTMNU) menggelar Rapat Pimpinan (Rapim) Region IV DKI Jakarta dan Banten di Asrama Haji Jakarta, Pondok Gede, Jakarta Timur, 21-22 April 2012. Agenda ini diikuti oleh 14 pengurus cabang yang terdiri atas 8 cabang di wilayah DKI Jakarta dan 6 cabang di wilayah Banten.<>

Secara resmi acara dibuka oleh Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH As’ad Said Ali pada 10.13 WIB. Turut hadir dalam kesempatan ini antara lain Ketua PBNU Iqbal Sullam, Ketua PP LTMNU KH Abdul Manan Ghani, Rais Syuriyah PWNU Banten KH Ariman Anwar, Wakil Rais Syuriyah PWNU DKI Jakarta KH Ahmad Rusydi, dan Bendahara PWNU Banten H Kristyanto. 

Secara keseluruhan peserta Rapim berjumlah sedikitnya 70 orang. Sesuai instruksi PP LTMNU, tiap cabang telah mengutus 5 delegasi, yakni 3 orang dari unsur pengurus harian cabang dan 2 orang dari pengurus LTMNU cabang. Sejumlah jajaran PWNU DKI Jakarta dan Banten juga tampak berpartisipasi dalam Rapim ini.

Selama dua hari peserta Rapim juga akan mengikuti sejumlah materi seputar keaswajaan, radikalisme serta pemberdayaan masjid untuk pembangunan umat. Materi akan disajikan oleh beberapa narasumber, seperti Rais Syuriyah KH Masdar Farid Mas’udi, Waketum PBNU KH As’ad Sa’id Ali, Ketua PP LTMNU KH Abdul Manan Ghani, dan KH M Sholeh Qosim.

Rapat yang juga mengarah kepada konsolidasi ini merupakan rangkaian dari agenda Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) pertama LTMNU yang diselenggarakan secara regional di 17 kota berbeda, Maret-Juli. Rapim telah berjalan dua kali, yaitu untuk wilayah Aceh dan Sumatera Utara di Kota Medan dan untuk wilayah Jawa Barat di Kota Bandung pada Maret lalu.

Menurut Waketum PBNU KH As’ad Sa’id Ali, penyelenggaraan ini merupakan upaya PBNU untuk merawat pilar terpenting NU selain pesantren, yaitu masjid. Dibutuhkan strategi hingga ke tingkat bawah dalam menghadapi tantangan masjid NU ke depan.

“Menghadapi tantangan ini (militansi gerakan ekstrim, red), kita butuh strategi. Untuk membangun strategi kita butuh ilmu informasi,” katanya.

Seperti dijelaskan Ketua Panitia Rapim  Mansur Syaerozi, acara selama dua hari ini juga dimaksudkan kepada pendataan seluruh masjid-masjid bertanah-wakaf NU, berpendiri orang NU, berbasis jama’ah NU, termasuk masjid-masjid yang telah berpindah ke tangan kelompok lain. “Kita kumpulkan dan maping semua informasi itu,” ujarnya.



Penulis : Mahbib Khoiron


Editor:

Nasional Terbaru