• logo nu online
Home Warta Nasional Jakarta Raya Dari Betawi Keislaman Sejarah Opini Literatur Obituari
Minggu, 28 April 2024

Nasional

Mahasiswa STAINU Jakarta Diterima Rektor Universitas Zitounah Tunisia

Mahasiswa STAINU Jakarta Diterima Rektor Universitas Zitounah Tunisia

Tunis, NU Online
Usai dilepas Ahad (26/1) lalu dari Jakarta, sepuluh mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam (STAINU) Jakarta Program Kelas Internasional secara diterima Rektor Universitas Zitounah Tunis, Tunisia Prof Dr. Abdul Jalel Salem, Rabu (29/01).
<>
Turut hadir dalam acara serah terima mahasiswa ini Wakil Rektor Prof Dr Hisyam Grisha, Dekan Fakultas Peradaban Prof Dr Uwainis Amir, Asisten Direktur II Pascasarjana M Ulinnuha Khusnan, dan Kasubdit Pesantren Kemenag RI, Imam Safe’i.

Dalam sambutannya, Abdul Jalel Salem mengapresiasi program ini sebagai langkah positif untuk mempererat hubungan Indonesia dengan Tunisia.

“Kami menyambut baik program ini, selamat datang kepada para delegasi STAINU. Semoga program ini menjadi perekat hubungan antar Indonesia-Tunisia, khususnya Zitounah dengan STAINU (Jakarta),” tuturnya.

Rektor yang pakar di bidang ilmu kalam dan filsafat ini juga menyampaikan kesiapan pihak Zitounah untuk menerima dan mengembangkan program-program lain dalam bidang pendidikan, seperti pertukaran dosen, penelitian, dosen tamu (guest lecturer) dan semacamnya.

“Sekarang ini kami sedang dalam proses pengembangan Zitounah, karena itu program-program penguatan dalam bidang riset, pertukaran pelajar dan dosen menjadi program prioritas,” jelasnya.

Hal senada juga disampaikan M Ulinnuha Khusnan. Dalam sambutannya, ia berterima kasih civitas Universitas Zitounah yagn menerima rombongannya dengan hangat. “Harapan kami semoga program ini terus berjalan dan semakin baik di masa-masa mendatang,” tuturnya.

Malam harinya, mahasiswa STAINU dan segenap masyarakat Indonesia di Tunis diundang jamuan makan malam oleh Dubes RI Tunis di Wisma Kedutaan RI yang terletak di Jl. Lac Malaren No. 15 Tunis.

“Saya bangga karena Anda semua yang diutus ke sini adalah para santri. Kita semua tahu bahwa santri dan pesantren adalah salah satu kekuatan yang memiliki andil besar dalam mengantarkan kemerdekaan bangsa Indonesia,” kata Dubes RI untuk Tunisia, H. E. Roony Prasetyo.

Ia berpesan, sebagai program pertama Program Kelas Internasional menjadi kunci sekaligus parameter bagi program-program kerjasama selanjutnya. “Karena itu, Anda harus sungguh-sungguh dalam mengikuti program ini. Jika Anda berhasil berarti Anda telah berkontribusi dalam mengukir nama harum bangsa kita di mata orang Tunisia, khususnya Universitas Zitounah,” pesannya kepada para mahasiswa.

Mahasiswa STAINU Program Kelas Internasional ini rencananya akan diikutkan dalam program tamhidi (prakuliah) secara intensif selama satu tahun. Saat ini pihak kampus sedang memproses berkas dan izin tinggal mereka dan diperkirakan awal Februari mereka sudah bisa mengikuti perkulihan. Di samping itu, mereka juga dibebaskan untuk mengikuti kelas regular sesuai minat dan bidang keilmuan masing-masing. (Ulin/Mahbib)


Editor:

Nasional Terbaru