• logo nu online
Home Warta Nasional Jakarta Raya Dari Betawi Keislaman Sejarah Opini Literatur Obituari
Minggu, 28 April 2024

Nasional

Mahasiswa STAINU Jakarta Gelar Diskusi Aswaja

Mahasiswa STAINU Jakarta Gelar Diskusi Aswaja

Jakarta, NU Online
Mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam Nahdlatul Ulama STAINU) Jakarta, Rabu (13/6) malam, mengadakan diskusi seputar Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja) di ruang redaksi NU Online, Jakarta Pusat. Kegiatan ini merupakan bagian dari mata rantai kajian yang diselenggarakan Pusat Kajian Gender STAINU Jakarta.
<>
Diskusi dipandu oleh Wakil Sekrataris Pengurus Pusat Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU) H Syaifullah Amin Syafi’i. Dalam kesempatan itu, Amin mengantarkan forum kepada pengenalan umum asal-usul Aswaja, perkembangan, dinamika perdebatan, hingga pecahan-pecahan kelompok berikut karakteristik masing-masing.

“Hadits Nabi sudah tegas, perbedaan itu sudah menjadi keniscayaan. Kita dapat menyebut kata persatuan, ya karena memang ada perbedaan di dalamnya,” tutur alumnus Pesatren Qudsiyah Kudus, Jawa Tengah ini.

Peserta diskusi dibagi dalam beberapa kelompok menurut konsentrasi kajian dari masing-masing individu. Di antara konsentrasi kajian tersebut adalah studi Wahabisme, Hizbut Tahrir Indonesia dan Syi’ah. Sebelum diskusi, mereka dituntut mempersiapkan bekal pengetahuan sesuai dengan bidang kajiannya.

Pusat Kajian Gender STAINU Jakarta baru berusia kurang dari dua bulan. Prioritas programnya adalah pengembangan dan pendalaman wawasan berbagai wacana dan isu yang relevan untuk diangkat. Jika di awal-awal komunitas ini konsen membahas persoalan gender, kepribadian, dan strategi komunikasi, maka kali ini diarahkan kepada pemahaman kelompok Aswaja secara utuh.

Kegiatan ini selaras dengan spirit STAINU Jakarta untuk memulihkan tradisi yang dirasakan semakin tergerus oleh dinamika zaman. Belum lama ini, STAINU Jakarta telah menggelar acara sambung sanad (ijazahan) dengan Rais Aam KH Ahmad Sahal Mahfudh. Ratusan civitas akademika STAINU Jakarta mendapatan tiga sanad hadits musalsal, yaitu al-musalsal bil awwaliyah, al-musalsal bi qiraa’ah ayatil kursi, dan al-musalsal bil mahabbah.

“STAINU Jakarta ingin mengembangkan keaswajaan di ranah kampus. Setelah STAINU Jakarta, semoga juga dapat ditiru oleh kampus-kampus lainnya,” terang Ketua STAINU Jakarta KH Mujib Qulyubi.



Redaktur: Mukafi Niam
Penulis   : Mahbib Khoiron


Editor:

Nasional Terbaru