• logo nu online
Home Warta Nasional Jakarta Raya Dari Betawi Keislaman Sejarah Opini Literatur Obituari
Sabtu, 18 Mei 2024

Nasional

PWNU DKI Jakarta Bangun Gedung 8 Lantai

PWNU DKI Jakarta Bangun Gedung 8 Lantai

Jakarta, NU Online
Tak lama lagi Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DKI Jakarta bakal memiliki gedung bertingkat di kawasan Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat, persisnya terletak berada di hadapan kantor PP GP Ansor. Diharapkan, selain dijadikan sarana pengembangan SDM juga untuk meningkatkan aktivitas dakwah kader NU.

Tepat pukul 15.00 bunyi sirine meraung-raung di sudut jalan mewarnai hiruk-pikuk suasana ibukota yang ramai dan semrawut, biasanya sirine itu dibunyikan bertanda ada pejabat negara atau ambulan sedang lewat. Tapi kali ini lain, justru Wakil Gubernur yang juga Ketua PWNU DKI Jakarta, Dr H Fauzi Bowo sedang menekan tombol tanda dimulainya peresmian pembangunan gedung berlantai delapan, di Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat, Jum’at (22/9) kemarin.

<>

Lokasi pembangunan gedung yang dimaksudkan sebagai pusat kegiatan PWNU DKI Jakarta itu, terletak di Jalan Kramat Raya, Senen, Jakarta Pusat, persisnya tak jauh dari gedung PBNU, hanya kurang lebih 100 meter ke arah utara. Menurut rencana pembangunan gedung 8 lantai seluas 1.078 m2 itu, sesuai maket gedung dua lantai basemen untuk parkir, sisanya untuk kantor. Gedung yang dibangun di atas tanah seluas 2500 m2, penyelesainnya akan memakan waktu kurang lebih 1,5 tahun dengan menelan biaya yang diperkirakan sebesar Rp 16 milliar.

Hadir pada acara peresmian pembangunan gedung yang digarap langsung oleh kontraktor dari PT Indopura itu, Ketua PBNU Dr KH Said Aqil Siradj dan DR H Andi Jamaro Dulung, KH Sidik Fauzi, Wali Kota Jakarta Pusat, sejumlah alim ulama, PCNU, MWC NU, pimpinan Badan Otonom dan Lembaga di lingkungan PWNU DKI Jakarta, serta ratusan keluarga besar nahdliyyin lainnya.

Ketua PWNU yang juga dikenal dengan nama Bang Foke pada kesempatan itu, melakukan penyerahan secara simbolik satu unit sepeda motor, satu unit komputer dan papan nama kepada masing-masing 46 Majelis Wakil Cabang (MWC) se-DKI Jakarta.

Pada saat memberikan sambutan, Wakil Gubernur DKI Jakarta berharap kepada warga NU di Jakarta untuk tetap melanjutkan perjuangan para pendahulu dengan tidak meninggalkan tradisi yang diwariskan para pendiri NU. “Kita selain harus melestarikan tradisi yang telah dibawa para ulama pendahulu, juga tak ketinggalan untuk terus menatap masa depan untuk meraih kemajuan yang optimal,” kata Bang Foke.

Karena itu, Fauzi mengatakan bahwa, dengan dibangunnya gedung ini nantinya selain bertujuan untuk pengembangan sumber daya manusia, diharapkan juga agar bisa menjadi pusat pengembangan Islam yang menegakkan ajaran Ahlussunnah wal Jama’ah, di mana sekarang ini sudah mulai ditinggalkan oleh generasi penerusnya.

Menyinggung keterkaitan pembangunan gedung NU dengan pemilihan gubernur (Pilgub) mendatang, Bang Foke mengakui bahwa pihaknya berniat ikut berlaga di kancah Pilkada DKI Jakarta itu. Tapi, ujarnya, rencana pembangunan gedung ini bukan semata-mata pihaknya mau jadi calon gubernur, memang sudah direncanakan sejak lama. ”Ya, saya hanya minta doa restu kepada pengurus dan warga NU,” tuturnya.

Sementara itu, sejumlah pengurus dan pimpinan badan otonom di lingkungan NU DKI Jakarta menyambut baik dibangunnya kantor NU yang cukup megah itu, meskipun selama ini aktivitasnya tetap berjalan di kantor yang lama di Jalan Utan Kayu, Matraman, Jakarta Timur.

“Saya kira cukup ideal di sini, selain transportasinya mudah juga dekat dengan pusat kota sehingga mudah-mudahan seluruh kegiatan NU akan berjalan lebih berkembang,” ungkap Ridwan Balia yang menjabat Ketua Lembaga Pelayanan Kesehatan NU DKI Jakarta.

Gedung PWNU yang sedang dibangun ini, memang lokasinya cukup strategis tepatnya masih di jalur segitiga emas, bahkan letaknya pun sangat berdekatan dengan kantor induknya yakni PBNU dan PP GP Ansor. Sayangnya, kata beberapa sumber dari kalangan NU DKI itu, penyebaran syiar nahdliyah-nya jadi terbatas. “Kalau pendapat saya pribadi, semestinya lokasi gedungnya jangan ngumpul. Biar berkembang begitulah. Tapi, ya gimana lagi,” ujar Anto menyarankan. (gpa/rif)


Editor:

Nasional Terbaru