• logo nu online
Home Warta Nasional Jakarta Raya Dari Betawi Keislaman Sejarah Opini Literatur Obituari
Senin, 13 Mei 2024

Nasional

Rais Thariqah Syadziliyah UEA Beri Kuliah di STAINU Jakarta

Rais Thariqah Syadziliyah UEA Beri Kuliah di STAINU Jakarta
Jakarta, NU Online
Dalam rangka kunjungannya ke Indonesia , tepatnya di kampus STAINU/UNU Jakarta. Syekh Muhammad An-Nadzoriyah Al- Hasany, Rais Thariqah Syadziliyah di Dubai, Uni Emirat Arab (UEA) memberikan taushiyah singkatnya, Selasa (15/3) kepada para mahasiswa tentang hakikat kedekatan Allah SWT dengan makhluknya.

Syekh Muhammad mengatakan, Allah SWT ibarat kekasih jika berkaitan dengan kedekatan hubungan. Maka Ahlul Ma’rifat membagi waliyyun (kekasih) menjadi tiga. Dua halnya terlarang yaitu waliyyun ghoirullah maka disebut kafir dan waliyyun ma’allah maka disebut musyrik. 

“Maka Allah SWT tidak menerima kekasih selainnya (waliyyun ghoirollah) atau pun pihak ketiga yang menjadi kekasih selainnya (waliyyun ma’allah). Dia hanya ridho jika diriNya-lah satu-satunya yang dijadikan kekasih oleh kita yaitu hambanya,” jelasnya.

Dia juga menuturkan bahwa orang sekarang lebih menilai rezeki dari segi material (keliahatan) dan kuantitasnya ketimbang rohaniyah dan kualitas rezeki tersebut. 

Dia menuturkan, banyak faktor yang mendorong rezeki itu datang, diantaranya ada 6 faktor seperti: istighfar, attuqoh (ketaqwaan), thoqoh (kekuatan), assholah, assodaqoh, wal harokah. 

“Dan dari faktor-faktor tersebut yang sangat berperan dari kita manusia adalah panca indera, akal, dan mata hati. Kita harus berusaha keras bagaimana mengaplikasikan 3 hal yang kita punya dengan 6 faktor yang ada,” terangnya.

Dalam kunjungannya ini, Syekh Muhammad juga memberikan ijazah ‘Aam kepada semua mahasiswa STAINU Jakarta dan UNU Indonesia yang hadir di sana. 

Syekh Muhammad diterima langsung oleh pimpinan STAINU Jakarta dan UNU Indonesia diantaranya KH Mujib Qulyubi, Imam Bukhori, Amsar Dulmanan, Arif Rahman, Dede Setiawan, Aris Adi Leksono, Fatkhu Yasik, Siti Rozinah, dan Khairunnisa. (M Aqil/Fathoni)


Editor:

Nasional Terbaru