Rektor UIN Jakarta Apresiasi Peluncuran Buku Mahakarya Islam Nusantara
Tangsel, NU Online
Dewan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah Jakarta bekerja sama dengan penerbit Pustaka Compass menggelar acara Peluncuran dan Diskusi Buku Mahakarya Islam Nusantara: Kitab, Naskah, Manuskrip, dan Korespondensi Ulama Nusantara karya A Ginanjar Sya’ban di Aula Madya UIN Jakarta Ciputat Tangerang Selatan, Rabu (24/5).
Tampak hadir beberapa narasumber seperti Syafiq Hasyim (tokoh muda NU), Mahrus El-Mawa (Kemenag RI), Zainul Milal Bizawie (sejarawan dan penulis buku). Sementara pidato kunci (keynote speech) disampaikan oleh Rektor UIN Jakarta Dede Rosyada.
Dede menyatakan dukungan kepada pihak-pihak yang meneliti, menulis, dan mengeksplorasi karya-karya ulama Nusantara. Baginya, itu sangat penting agar umat Islam Indonesia tidak melupakan dan bisa meneruskan gagasan-gagasan ulama nusantara terdahulu.
“Saya sangat support,” kata Dede.
Ia mengimbau umat Islam Indonesia agar tidak terlalu mengeksplorasi kitab-kitab yang berasal dari Timur Tengah, terutama bidang tafsir, dan melupakan karya-karya ulama Nusantara.
Menurutnya, kitab-kitab karya ulama Timur Tengah belum tentu sesuai dengan konteks kebudayaan Nusantara. Sementara karya ulama-ulama Nusantara disusun berdasarkan konteks sosial budaya Indonesia.
“Jangan terlalu eksploratif dengan karya-karya Timur Tengah karena konteks kebudayaannya tidak semuanya sesuai dengan Indonesia,” tuturnya.
Ia menilai, semakin banyak karya ulama Nusantara yang dikaji dan dikembangkan oleh generasi sekarang, maka itu akan semakin baik. Bahkan, ia menegaskan untuk tidak menafikan kalau ulama-ulama Nusantara juga memiliki peran dan karya yang tidak bisa dianggap remeh oleh dunia Islam pada waktu itu.
“Jangan kita menafikan karya mereka,” tutup Dede. (Muchlishon Rochmat/Alhafiz K)
Dewan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah Jakarta bekerja sama dengan penerbit Pustaka Compass menggelar acara Peluncuran dan Diskusi Buku Mahakarya Islam Nusantara: Kitab, Naskah, Manuskrip, dan Korespondensi Ulama Nusantara karya A Ginanjar Sya’ban di Aula Madya UIN Jakarta Ciputat Tangerang Selatan, Rabu (24/5).
Tampak hadir beberapa narasumber seperti Syafiq Hasyim (tokoh muda NU), Mahrus El-Mawa (Kemenag RI), Zainul Milal Bizawie (sejarawan dan penulis buku). Sementara pidato kunci (keynote speech) disampaikan oleh Rektor UIN Jakarta Dede Rosyada.
Dede menyatakan dukungan kepada pihak-pihak yang meneliti, menulis, dan mengeksplorasi karya-karya ulama Nusantara. Baginya, itu sangat penting agar umat Islam Indonesia tidak melupakan dan bisa meneruskan gagasan-gagasan ulama nusantara terdahulu.
“Saya sangat support,” kata Dede.
Ia mengimbau umat Islam Indonesia agar tidak terlalu mengeksplorasi kitab-kitab yang berasal dari Timur Tengah, terutama bidang tafsir, dan melupakan karya-karya ulama Nusantara.
Menurutnya, kitab-kitab karya ulama Timur Tengah belum tentu sesuai dengan konteks kebudayaan Nusantara. Sementara karya ulama-ulama Nusantara disusun berdasarkan konteks sosial budaya Indonesia.
“Jangan terlalu eksploratif dengan karya-karya Timur Tengah karena konteks kebudayaannya tidak semuanya sesuai dengan Indonesia,” tuturnya.
Ia menilai, semakin banyak karya ulama Nusantara yang dikaji dan dikembangkan oleh generasi sekarang, maka itu akan semakin baik. Bahkan, ia menegaskan untuk tidak menafikan kalau ulama-ulama Nusantara juga memiliki peran dan karya yang tidak bisa dianggap remeh oleh dunia Islam pada waktu itu.
“Jangan kita menafikan karya mereka,” tutup Dede. (Muchlishon Rochmat/Alhafiz K)
Editor:
