Agus Zehid
Penulis
Datangnya bulan Rajab memberikan nuansa yang berbeda di kalangan masyarakat. Anjuran meningkatkan kebaikan, beribadah Dan berpuasa kerap digaungkan pada bulan ini. Bulan Rajab disebut-sebut bulan yang memiliki keistimewaan, di dalamnya terjadi peristiwa-peristiwa bersejarah.
Bulan Rajab memiliki akar sejarah yang kuat dalam tradisi bangsa Arab Jahiliyah. Bulan ini dikenal sebagai bulan yang damai. Para suku menghentikan perang, mengadakan ritual penyembelihan dan menunjukkan kedermawanan antara satu dengan yang lain.
Secara bahasa, kata Rajab diambil dari kata tarjib (ترجيب) yang berarti mengagungkan, karena orang Arab ketika itu lebih mengagungkan bulan Rajab dari pada bulan lainnya. Bulan Rajab juga disebut sebagai “al-Ashob” yang berarti kucuran atau curahan. Menandakan banyaknya curahan kebaikan yang ada pada bulan ini. Demikian dikutip dari kitab I’anatut Thalibin.
Keistimewaan bulan Rajab juga disebutkan dalam surat at-Taubah ayat 36, sebagaimana berikut:
إِنَّ عِدَّةَ ٱلشُّهُورِ عِندَ ٱللَّهِ ٱثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِى كِتَٰبِ ٱللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضَ مِنْهَآ أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ۚ ذَٰلِكَ ٱلدِّينُ ٱلْقَيِّمُ ۚ فَلَا تَظْلِمُوا۟ فِيهِنَّ أَنفُسَكُمْ ۚ وَقَٰتِلُوا۟ ٱلْمُشْرِكِينَ كَآفَّةً كَمَا يُقَٰتِلُونَكُمْ كَآفَّةً ۚ وَٱعْلَمُوٓا۟ أَنَّ ٱللَّهَ مَعَ ٱلْمُتَّقِينَ
Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana merekapun memerangi kamu semuanya, dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa.
Baca Juga
Keistimewaan Bulan Muharram dalam Islam
Imam Fakhruddin Ar-razi dalam tafsirnya Mafatihul Ghaib menjelaskan, para Ulama sepakat bahwa 4 bulan yang dimaksud dalam ayat tersebut ialah Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharram dan Rajab, hanya bulan Rajab yang terpisah dari 3 bulan lainnya. Sedangkan makna haram pada ayat tersebut bahwa kemaksiatan yang dilakukan pada bulan haram akan dilipatgandakan dosanya, begitupun pahala bagi yang melakukan ketaatan dan kebaikan.
Banyak para ulama fikih yang memberatkan hukuman diyat bagi pelaku yang melakukan pembunuhan pada bulan haram, termasuk rajab. Kecenderungan manusia dalam melakukan kerusakan dan kezaliman amat sulit dihentikan. Maka Allah mengkhususkan waktu tertentu untuk diagungkan, dengan tujuan untuk meminimalisir kemaksiatan yang terjadi, dan sebagai pengingat untuk senantiasa melakukan ketaatan, serta meningkatkan kesalehan sosial kepada sesama manusia.
Seperti penghormatan dan pengagungan terhadap bulan Rajab bagi suku Arab jahiliah adalah tidak menyerukan peperangan. Sehingga Rajab juga dikenal dengan istilah "Al-asham" yang berarti "tuli", yang artinya rekonsiliasi perdamaian, tidak ada seruan atau teriakan perang yang terjadi pada bulan Rajab.
Larangan adanya perang tidak terlepas dari budaya dan tradisi masyarakat Arab jahiliyah yang terkenal dengan sikap keras, dan berani. Masyarakat Arab dulu kerap melakukan peperangan antar suku, bahkan peperangan ini bisa berlanjut pada generasi setelahnya.
Dengan hadirnya bulan Rajab, masyarakat Arab mulai menghentikan peperangan, sebagai bentuk pengagungan terhadap bulan tersebut. Hal ini juga terangkum dalam hadis yang diriwayatkan oleh Abu Raja, dalam kitab Fathul Bari, Bab Magazi, Juz 9, Hadis 4376. Hal. 533.
فَإِذَا دَخَلَ شَهْرُ رَجَبٍ قُلْنَا مُنَصِّلُ الْأَسِنَّةِ فَلَا نَدَعُ رُمْحًا فِيهِ حَدِيدَةٌ وَلَا سَهْمًا فِيهِ حَدِيدَةٌ إِلَّا نَزَعْنَاهُ وَأَلْقَيْنَاهُ شَهْرَ رَجَبٍ
Apabila datang bulan Rajab, kami mengatakan; tidak ada peperangan. Maka kami melepaskan tombak dan panah dari besinya (isyarat meninggalkan perang), sebagai pengagungan terhadap bulan Rajab. {HR. Bukhari}
Datangnya bulan Rajab ini tidak hanya menjadi spirit kita dalam meningkatkan kesalehan beribadah, tapi juga pengingat untuk senantiasa mewujudkan kesalehan sosial terhadap sesama manusia. Menebarkan kebaikan, serta aktif dalam mengkampanyekan perdamaian.
Penulis: Zehid
Terpopuler
1
Pemilik Pesantren di Jaktim Sodomi 7 Santrinya, MWCNU Duren Sawit Siap Bantu Korban
2
Kick Off Harlah Ke-102 NU Digelar Besok di Surabaya
3
Semarak Harlah Ke-102 NU, Muslimat NU Jakarta Gelar Doa Bersama dan Pasang Bendera Serentak
4
Presiden akan Hadiri Kongres XVIII Muslimat NU di Surabaya Februari 2025
5
Kick-off Harlah Ke-102 NU, Gus Yahya: Warisan Muassis NU Perlu Dijaga Generasi Penerus
6
Harlah Ke-102 NU, LDNU Jakarta Gelar Lailatul Ijtima dan Isra Mi'raj Malam Ini
Terkini
Lihat Semua