Ketua GP Ansor Jakut Nilai One Piece Bisa Tanamkan Nasionalisme
Rabu, 6 Agustus 2025 | 14:49 WIB
Jakarta Utara, NU Online Jakarta
Menanggapi munculnya aksi pengibaran bendera One Piece saat peringatan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia, Ketua GP Ansor Jakarta Utara H Muhammad Sufyan Hadi menyatakan bahwa budaya populer seperti One Piece tidak selalu bertentangan dengan nilai kebangsaan.
Menurutnya, fenomena itu justru menjadi peluang untuk masuk ke ruang anak muda dan menanamkan nasionalisme dengan pendekatan yang relevan.
“Daripada mencemooh minat anak muda pada One Piece, lebih baik kita hadir di ruang itu untuk memberi makna dan perspektif nasionalis,” ujarnya Sufyan kepada NU Online Jakarta, Rabu (6/8/2025).
Ia menjelaskan bahwa karakter dalam One Piece membawa pesan keberanian, kesetiaan, dan perjuangan yang tidak bertentangan dengan nilai-nilai bangsa Indonesia.
“Nilai-nilai itu selaras dengan Pancasila,” katanya.
Sufyan menilai keberanian Luffy bisa mencerminkan semangat kepahlawanan para pejuang kemerdekaan. Kesetiaannya pada kru mencerminkan gotong royong dan perjuangannya menembus Grand Line sejalan dengan cita-cita keadilan sosial.
“Semangat anti-penindasan dan membela yang lemah juga sesuai dengan sila kelima Pancasila,” ucapnya.
Ia menyarankan agar pemuda diajak berdialog dengan pendekatan kreatif, seperti konten edukatif atau kajian bertema budaya pop dan kebangsaan.
“Kita bisa buat kajian kebangsaan bertema ‘Pahlawan Lokal vs Pahlawan Anime’, atau konten edukatif yang mengaitkan semangat Luffy dengan Bung Tomo atau Pangeran Diponegoro,” tuturnya.
Ia menegaskan GP Ansor terus menjaga nilai-nilai kebangsaan dan keutuhan NKRI dengan pendekatan yang terbuka dan membumi.
“Kami hadir membela NKRI, menjaga Pancasila, dan menanamkan nasionalisme tanpa kaku, tanpa eksklusif,” kata dia.
Menjelang HUT ke-80 RI, ia mengajak masyarakat untuk tetap mencintai tanah air, menyaring budaya asing secara bijak, dan menjadikan simbol Merah Putih sebagai harga mati.
Terpopuler
1
Wakil Ketua PWNU Jakarta: Merawat Budaya Bukan Fanatisme Tapi Penguatan Identitas Bangsa
2
Santri Magister Dorong Diplomasi Kemanusiaan di Forum IFHI
3
Polemik Sound Horeg Tak Cukup Fatwa, Perlu Solusi Sosial dan Ekonomi Berkelanjutan
4
Rakorwil FKDT DKI Bahas Penguatan Program Madrasah Diniyah
5
Islam dan Kesetaraan: Menghidupkan Gagasan Tohir Haddad tentang Perempuan
6
PBNU Resmikan 13 Dapur MBG, Komitmen NU Dukung Agenda Kemaslahatan Pemerintah
Terkini
Lihat Semua