Jakarta Raya

LPTNU Jakarta Gelar Workshop Hardiknas 2025: Soroti Akses dan Kesejahteraan Difabel

Senin, 12 Mei 2025 | 12:30 WIB

LPTNU Jakarta Gelar Workshop Hardiknas 2025: Soroti Akses dan Kesejahteraan Difabel

Lembaga Pendidikan Tinggi Nahdlatul Ulama (LPTNU) Jakarta menggelar Workshop Hari Pendidikan Nasional 2025 pada Sabtu (10/5/2025). (Foto: NU Online Jakarta: Krisna)

Jakarta Pusat, NU Online Jakarta 

Lembaga Pendidikan Tinggi Nahdlatul Ulama (LPTNU) Jakarta menggelar Workshop Hari Pendidikan Nasional 2025 dengan tema “Akses Pendidikan dan Kesejahteraan untuk Difabel”. Acara ini menjadi wadah penting untuk mempertemukan komunitas difabel, akademisi, pemangku kebijakan, serta masyarakat sipil di Roemah Djan, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (10/05/2025).

 

Ketua LPTNU DKI Jakarta, Mulyadin Permana menegaskan bahwa isu pendidikan bagi difabel masih belum mendapat perhatian yang memadai, dalam rangka membahas tantangan dan solusi terkait pendidikan inklusif di Indonesia.   

ADVERTISEMENT BY OPTAD

 

“Selama ini, kita sudah biasa membicarakan pendidikan dalam konteks biaya, zonasi, dan beasiswa. Tapi akses pendidikan untuk difabel seringkali terabaikan, padahal ini sangat krusial,” ujarnya.

 

Workshop ini digelar sebagai respons terhadap data Badan Pusat Statistik (BPS) terbaru yang menunjukkan bahwa tingkat partisipasi pendidikan formal bagi penyandang disabilitas masih jauh di bawah rata-rata nasional. Bahkan, jumlah difabel yang menempuh pendidikan tinggi tercatat belum mencapai 5 persen.

ADVERTISEMENT BY ANYMIND

 

“Melalui kegiatan ini, kami ingin memfasilitasi pertukaran pengalaman antara kelompok difabel dan pemangku kebijakan, serta merumuskan langkah konkret untuk meningkatkan kualitas hidup mereka,” kata Mulyadin. 

 

LPTNU DKI Jakarta juga berharap kegiatan ini dapat mengidentifikasi hambatan struktural dan kultural yang dihadapi difabel. Sekaligus membangun jejaring lintas sektor antara komunitas difabel, institusi pendidikan, pemerintah, dan dunia usaha.

ADVERTISEMENT BY OPTAD

 

“Kami ingin memastikan tidak ada lagi difabel yang hidup tanpa keterampilan, tidak mengenyam pendidikan, dan akhirnya menjadi Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) di jalanan,” ujar Mulyadin.

 

Selain itu, LPTNU DKI Jakarta mengusulkan pembentukan layanan NU Peduli Disabilitas di wilayah DKI Jakarta. Layanan ini akan menyediakan fasilitas konsultasi, bantuan pendidikan dan kesehatan, pelatihan keterampilan, hingga penyaluran tenaga kerja. 

ADVERTISEMENT BY ANYMIND

 

"Ke depan, LPTNU mendorong terciptanya Gerakan Nasional NU Peduli Disabilitas sebagai upaya sistematis untuk menjangkau lebih banyak difabel di seluruh Indonesia," ucapnya.

ADVERTISEMENT BY ANYMIND