Home Warta Nasional Jakarta Raya Dari Betawi Keislaman Sejarah Opini Literatur Obituari

Jakarta Raya

Pasar Murah Ramadhan PWNU Jakarta Terlaksana Tanpa Libatkan Pemerintah

Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DKI Jakarta menggelar Pasar Murah Ramadhan 1443 H putaran kesepuluh, di Kantor PCNU Jakarta Selatan, Jl KH Syafi’i Hadzami, Jakarta, pada Sabtu (23/4/2022). Foto: istimewa

Jakarta Selatan, NU Online Jakarta

 

Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DKI Jakarta menggelar Pasar Murah Ramadhan 1443 H putaran kesepuluh, di Kantor PCNU Jakarta Selatan, Jl KH Syafi’i Hadzami, Jakarta, pada Sabtu (23/4/2022). 


Ketua Panitia Pasar Murah Ramadhan, KH Zainal Abidin menyampaikan antusias masyarakat dalam kegiatan sembako murah ini. Ia juga menuturkan bahwa kegiatan Pasar Murah Ramadhan ini tidak melibatkan unsur pemerintah. 
 

“Pada hari ini adalah putaran kesepuluh dari sebelas putaran yang kita gelar di DKI Jakarta, acara ini atas kerja sama PWNU dengan jejaringnya. Alhamdulillah kita melakukan subsidi silang sendiri dengan jejaring internal NU dan tidak melibatkan pemerintah,” ungkap Kiai Zainal Abidin.  


Dari putaran pertama hingga kesepuluh ini, animo masyarakat sangat tinggi. Hal ini menjadi bukti bahwa ada upaya keberpihakan PWNU DKI Jakarta di tengah kesulitan yang sedang dihadapi masyarakat. 


“Alhamdulillah dari putaran pertama hingga hari ini animo masyarakat sangat tinggi dari 1000 yang mendaftar bisa 3000, dengan itikad baik dari PWNU hanya sebagian dari keberpihakan kita keberadaan kita PWNU ada di tengah-tengah kesulitan masyarakat,” katanya.


Sementara itu, Ketua PCNU Jakarta Selatan KH Abdul Rojak Alwi menyampaikan terima kasih atas konsep dan gerakan yang telah dilakukan PWNU DKI Jakarta. Sebab gerakan Pasar Murah Ramadhan ini sangat sesuai dengan kondisi realitas masyarakat.


“Kegiatan Pasar Murah Ramadhan ini meningkatkan rasa sense of crisis (kepekaan terhadap krisis). Di mana-mana daya beli masyarakat lemah dengan tingginya harga barang pokok. Kondisi ini tidak sedang biasa-biasa saja. Sense ini muncul dari NU untuk mewujudkan bahwa NU betul peduli pada masyarakat,” katanya. 


Pada kesempatan itu, Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) Partai Golongan Karya (Golkar) DKI Jakarta Ahmed Zaki Iskandar berkesempatan hadir dan menyarankan agar dalam upaya menata kota, harus duduk bersama untuk bermusyawarah dan membahas bersama. Hal ini sebagai respons atas pernyataan Kiai Samsul tentang Fikih Tata Kota. 


"Betul kata pak kiai tadi urusan air ini kudu duduk kumpul bersama-sama bagaimana masyarakat bisa menjangkau, harga air minum dan air bersih di Jakarta," kata Zaki.


Kemudian yang kedua urusan energi, sama juga sekarang BBM gara-gara ekonomi dua tahun tidak bergerak tidak maksimal ditambah lagi perang walaupun di Rusia sana, BBM kita ikut-ikutan naik darah. Semuanya harus dikelola bersama disiapkan agar ekonomi siap menghadapi segala situasi dan kondisi.


“Yang ketiga rumput urusan pangan sama ini setiap bulan Ramadhan menjelang Idul fitri merangkak naik, kenapa merangkak naik karena tukang ayam, tukang cabai, tukang beras pada pengen lebaran juga, jadi akhirnya semuanya dalam kondisi menekan masyarakat,” paparnya.


Pewarta: Faqih Ulwan
Editor: Aru Elgete
 

Abdullah Faqihulwan
Editor: Aru Elgete

Artikel Terkait