Hadapi Tantangan Aglomerasi, PWNU DKI Jakarta Komitmen Tetap Fokus Melayani Umat
Jakarta Timur, NU Online Jakarta
Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DKI Jakarta berkomitmen tetap fokus melayani umat pasca berlakunya Undang-Undang (UU) Daerah Khusus Jakarta (DKJ) dan aglomerasi wilayah. Perubahan besar ini, mengacu pada penggabungan beberapa wilayah administratif yang menjadikan DKJ menjadi satu entitas yang lebih besar.
Selain itu, perubahan besar ini, tentunya mempengaruhi banyak aspek kehidupan masyarakat, tidak terkecuali kegiatan keagamaan. Sejumlah langkah strategis juga disusun guna memastikan kelangsungan kegiatan keagamaan dan pelayanan kepada umat.
“Kesiapan menghadapi perubahan besar tersebut menjadi komitmen untuk memastikan keberlangsungan kegiatan keagamaan serta pelayanan yang berkualitas kepada umat Muslim,” ujar Ketua PWNU DKI Jakarta KH Samsul Ma’arif dalam rapat koordinasi yang digelar Senin (10/6/2024), di Gedung PWNU DKI Jakarta, Jalan Utan Kayu Raya No. 112, Jakarta Timur.
Kiai Samsul menjelaskan salah satu langkah penting terkait keberlangsungan NU di Jakarta dan DKJ yang terdampak oleh aglomerasi ini adalah dengan melakukan adaptasi, salah satunya dengan melakukan pemetaan ulang wilayah administratif. PWNU DKI Jakarta berupaya mengidentifikasi masalah dan kebutuhan yang spesifik di setiap wilayah, serta menyesuaikan program dan kegiatan keagamaan yang diadakan.
Di samping itu, PWNU DKI Jakarta akan melakukan sinkronisasi program dengan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dan peta jalan NU di Jakarta.
“Tak hanya itu, PWNU DKI Jakarta juga berperan aktif dalam berdialog dengan pemerintah dan para stakeholder untuk memastikan keberlanjutan kegiatan keagamaan sebab perubahan yang ada. Dialog ini juga menjadi upaya untuk memperjuangkan kepentingan umat dan menjaga kebebasan dalam menjalankan ibadah serta mengakomodasi kebutuhan umat Muslim di wilayah Jakarta,” jelasnya.
Lebih lanjut, adaptasi turut dilakukan dalam hal pengorganisasian dan manajemen internal PWNU DKI Jakarta. Struktur organisasi dan proses kerja diperbarui dan disesuaikan dengan perubahan lingkungan yang terjadi.
“Tentunya upaya lain yang ditempuh adalah dengan mengoptimalisasi teknologi informasi dan komunikasi untuk mempermudah koordinasi dan komunikasi antar anggota dan jamaah,” pungkasnya.
