Kawal Penyelenggaraan Haji 2025, Komnas Haji Kembali Buka Posko Pengaduan
Rabu, 14 Mei 2025 | 05:56 WIB
Jakarta Timur, NU Online Jakarta
Komisi Nasional (Komnas) Haji kembali membuka posko pengaduan penyelenggaraan ibadah haji tahun 2025 M/1446 H. Hal ini menjadi misi haji pertama di bawah pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming, dengan total kuota sebanyak 221 ribu jamaah.
Ketua Komnas Haji H Mustolih Siradj menilai bahwa banyak aspek harus dipastikan agar hak-hak jamaah terpenuhi. Mulai dari dokumen visa haji resmi, transportasi, akomodasi, konsumsi, hingga keamanan dan kenyamanan jemaah, baik oleh pemerintah maupun swasta (travel).
“Pemerintah maupun pihak travel wajib memberikan pelayanan terbaik sesuai standar dan yang telah dijanjikan,” tegas Mustolih dilansir NU Online.
Meski persiapan haji tahun ini dinilai cukup matang, Komnas Haji tetap membuka kanal pelaporan dan pengaduan bagi jamaah dari berbagai jenis visa—baik haji reguler, khusus, maupun furoda (mujamalah). Langkah ini diambil karena dinamika di lapangan kerap tak terduga.
Salah satu persoalan yang mencuat adalah keterlambatan penerbitan visa. Komnas Haji menerima banyak laporan dari daerah tentang jamaah yang belum mendapatkan visa sehingga keberangkatannya tertunda, bahkan terancam batal.
Melalui posko pengaduan ini, Mustolih berharap jamaah memiliki akses menyampaikan kesan, kendala, maupun keluhan secara langsung agar dapat segera ditindaklanjuti oleh pemangku kepentingan seperti Kementerian Agama, PPIH, DPR RI, dan media.
Laporan dapat disampaikan melalui WhatsApp Komnas Haji di nomor 081367733550 (WA Only) atau klik di sini.
Terpopuler
1
Mahfud MD Ungkap Paradoks Indonesia: Negara Kaya Rakyat Miskin
2
Kiai Taufik Sebut Tasawuf Puncak Akal Manusia, Bukan Ilmu Sederhana
3
Mahfud MD: Kalau Hukum Ingin Bagus, Politiknya Harus Bagus
4
Lakpesdam PWNU Jakarta Gelar Seminar Perpustakaan Kontemporer, Jawab Tantangan Zaman
5
PWNU Jakarta Respons Tantangan Zaman Lewat Kajian Perpustakaan Kontemporer
6
Masalah Struktural ODOL: Cerminan Buruknya Sistem Logistik Nasional
Terkini
Lihat Semua